Bola.com, Jakarta - Ibrahim Bahsoun, sedang dilanda kegundahan. Pasalnya, pemain Persik Kediri asal Lebanon jarang ditampilkan pelatih Joko Susilo selama enam laga seri 1 BRI Liga 1 2021.
Jika ditotal, gelandang ini hanya merumput selama 85 menit. Dia main 40 menit saat Persik Kediri kalah dari Bali United 0-1 pada laga pembukaan, dan 45 menit ditundukkan PSM Makassar 2-3 pada pekan keempat.
Baca Juga
Advertisement
Empat pertandingan lainnya, Ibrahim tiga kali duduk di bangku cadangan tanpa sedetik pun menginjak rumput lapangan. Yang lebih menyesakkan dadanya, Ibrahim sekali tak mengenakan jersey, ketika Persik dihajar Bhayangkara FC 0-2 pada pekan kelima.
"Saya jarang dapat menit bermain, karena sistem permainan yang diterapkan membuat saya tak dapat posisi," katanya.
Joko Susilo lebih sering memberi peran Ibrahim Bahsoun beroperasi di sayap. Padahal menurut Ibrahim itu bukan spesialisasinya.
"Tipe main saya bukan di sayap. Ini membuat saya tak bisa maksimal. Akhirnya orang menilai saya pemain jelek," tuturnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Saya Bukan Gelandang Bertahan
Di klub sebelumnya, Akhaa Ahli Aley, Liga Lebanon, Ibrahim Bahsoun berperan sebagai gelandang serang atau striker.
"Di klub lama, saya memerankan pemain nomor 9. Saya punya naluri menyerang. Di Persik, saya diposisikan sebagai gelandang bertahan. Ini jelas sulit bagi saya," ujarnya.
Dia berharap pelatih baru Persik nanti bisa mengakomodasi dan melihat kemampuannya di pertandingan berikutnya.
"Saya datang jauh dari Lebanon ingin main. Saya ingin membantu Persik berprestasi. Saya malu dan sedih, jika hanya duduk di bangku cadangan dan jarang main. Saya yakin main bagus, bila saya main di depan," tuturnya.
Advertisement