Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia berhasil memenangi leg pertama Play-off Kualifikasi Piala Asia 2023. Tim besutan Shin Tae-yong itu unggul tipis 2-1 atas Chinese Taipei di Stadion Buriram, Thailand, Kamis (7/10/2021) malam.
Kemenangan yang sekaligus menjadi modal berharga bagi Skuad Garuda sebelum pertemuan kedua awal pekan depan. Tidak mudah bagi Timnas Indonesia mengatasi Chinese Taipei di laga ini, karena lawan sempat memberikan tekanan.
Baca Juga
Advertisement
Indonesia membuka keunggulannya di pertandingan ini melalui aksi Ramai Melvin Rumakiek. Pemain debutan yang masih berusia 19 tahun itu dengan cerdik membuka keunggulan di menit ke-16.
Timnas Indonesia menggandakan keunggulannya di menit ke-48, berawal dari upaya penetrasi yang dilakukan oleh Kushedya Hari Yudo hingga masuk ke kotak penalti. Pemain Arema FC itu mengirim umpan tarik kepada Evan Dimas yang mampu diteruskan tanpa gangguan menjadi gol.
Namun konsentrasi lini belakang Timnas Indonesia buyar di pengujung laga. Chinese Taipei memperkecil ketertinggalan lewat Hsu Heng-Pin tanpa mendapat kawalan pada masa injury time yang gagal dibendung Muhammad Riyandi.
Apa saja yang menjadi kunci keberhasilan Timnas Indonesia menang atas Chinese Taipei di leg pertama. Berikut ulasannya versi Bola.com:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Strategi Ciamik Shin Tae-yong
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memiliki strategi yang menarik dalam menentukan starting XI sejak babak pertama. Sejumlah pemain yang belum banyak kesempatan bersama Timnas Indonesia, justru diturunkan terlebih dahulu.
Muhamad Riyandi, Miftah Sani, Ricky Kambuaya, Irfan Jaya, hingga Ramai Rumakiek turun sejak menit pertama. Tampaknya Shin Tae-yong menurunkan mereka karena rapor yang apik selama memperkuat klubnya masing-masing di BRI Liga 1.
Benar saja mereka bermain lepas dan mengeluarkan seluruh kemampuan terbaiknya. Bahkan Ramai Rumakiek membuat Indonesia unggul terlebih dahulu, meski peran pemain debutan lain tak kalah apiknya. Hal ini bisa menjadi bekal Indonesia untuk le kedua nanti.
Para pemain tersebut masih terbilang minim kesempatan tampil di Timnas Indonesia senior. Itu menjadi kejutan bagi Chinese Taipei, bahwa kedalaman skuad Indonesia cukup kuat.
Advertisement
2. Determinasi Tinggi di Paruh Kedua
Timnas Indonesia di babak pertama sebenarnya lebih banyak ditekan oleh Chinese Taipei. Terutama pada menit-menit awal, Chinese Taipei lebih banyak mengurung pertahanan skuad Garuda. Beruntung kiper Muhammad Riyandi cukup sigap mengawal gawangnya.
Barisan pertahanan Indonesia yang ditempati Victor Igbonefo, Rachmat Irianto, Fachrudin Aryanto, dan Asnawi Mangkualam juga bekerja dengan cukup baik dan lugas. Setiap bola lawan berada di wilayah berbahaya langsung dibuang jauh-jauh.
Setelah banyak menurunkan para debutan, barulah di babak kedua Shin Tae-yong memainkan para pemain pilarnya. Evan Dimas, Egy Maulana Vikri, Syahrian Abimanyu, dan Pratama Arhan diturunkan. Sekaligus membuat lebih banyak ancaman dan peluang ke pertahanan Chinese Taipei.
Setelah gol Evan Dimas di awal paruh kedua, Timnas Indonesia sebenarnya punya segudang kans memperlebar keunggulan. Sayangnya penyelesaian akhir yang kurang tenang ditambah performa apik kiper Chinese Taipei, belum mampu menambah gol.