Bola.com, Bandung - Persib Bandung menorehkan tinta emas di sepak bola Indonesia pada era perserikatan. Tim berjulukan Maung Bandung ini sukses meraih juara Perserikatan musim 1986.
Persib berhasil menyabet gelar juara usai mengalahkan Perseman Manokwari 1-0. Gol kemenangan Persib dicetak Djadjang Nurdjaman menit ke 77.
Baca Juga
Advertisement
Gol semata wayang Djanur sapaan akrab Djadjang Nurdjaman itu mengakhiri puasa gelar Persib selama 25 tahun. Terakhir kali, Persib meraih juara pada musim 1961.
Di balik kesuksesan Persib, ada sosok penting di bawah mistar gawang. Dia adalah Sobur, yang aksi gemilangnya mampu menjaga tembok pertahanan terakhir bagi Maung Bandung.
Sobur mengaku bangga bisa menjadi bagian dari kejayaan Persib Bandung di era perserikatan. Dia juga turut membawa Persib menjuarai Piala Hasanal Bolkiah 1986.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dilematis
Namun setelah meraih juara bersama Persib Bandung, Sobur dihadapkan dengan dua pilihan yang membuatnya merasa dilema. Dia harus memilih tetap di Persib atau fokus pada pekerjaannya saat itu sebagai pegawai bank.
Dengan berbagai pertimbangan, Sobur akhirnya memutuskan untuk fokus berkarir sebagai pegawai bank.
"Saya berhenti dari Persib saat itu karena harus memilih antara pekerjaan yang menjadi profesi saat itu yaitu di perbankan dan main bola," ujar Sobur dalam channel YouTube, Jurnal Opah.
"Kebetulan saat itu saya atau siapapun mungkin lebih memilih pegawai bank terutama di bagian manajerial," tambahnya.
Sobur menjelaskan, akhirnya memilih kerja di bank karena alasan kepastian. Menurutnya, kerja di bank ada jaminan hidup setelah memasuki masa pensiun.
"Kalau kerja di bank kita bisa sampai pensiun walaupun ada cedera kaki atau tangan gak masalah. Kalau di Persib saat itu walaupun dikatakan tidak kecil yang pasti kepastian nya tidak ada," jelasnya.
Bekerja di bank pemerintahan, Sobur tidak sendiri. Dia bersama tiga rekannya yang sesama pemain Persib yakni Adeng Hudaya, Jafar Sidik dan Bambang Sukowiyono.
Sebelum masuk ke jajaran staf manajerial, Sobur mengaku punya keleluasaan menggunakan fasilitas untuk kepentingan daerah dan kepentingan nasional berupa dispensasi.
Sehingga, Sobur bisa menyempatkan diri untuk bergabung dengan tim Persib baik itu di pertandingan atau sesi latihan. Akan tetapi, setelah masuk jajaran manajerial, kegiatannya di Persib harus terhenti.
"Sekalipun di Bandung saya bisa latihan penuh tanpa kerja, itu bisa mencapai tiga bulan dalam satu tahun," katanya.
"Saya pikir saat itu gak ada pilihan karena pada saat masuk manajerial kerja di bank kaya rantai, kalau unit saya enggak jalan itu semua gak jalan," lanjutnya.
Sumber: Channel YouTube Jurnal Opah
Advertisement