Sukses


Rapor Pemain Asing Persik Seri 1 BRI Liga 1 : Proses Adaptasi Jadi Biang Kegagalan

Bola.com, Jakarta - Pada pentas BRI Liga 1 2021/2022 ini manajemen Persik melakukan langkah berani dengan merekrut empat pemain asing debutan di Indonesia.

Sebagai tim promosi, kebijakan ini memang penuh risiko jika dibandingkan Persik mengontrak pemain asing yang sebelumnya sudah punya jam terbang bermain di Liga Indonesia.

Karena tentunya buat pemain asing yang belum punya pengalaman mentas di BRI Liga 1, maka harus melalui proses adaptasi yang membutuh waktu. Mereka harus menyesuaikan diri dengan iklim, kebiasaan, dan lingkungan baru.

Meski kuartet asing Persik sudah berpengalaman sebagai pesepakbola profesional, mereka tetap harus adaptasi dengan karakter dan gaya main kompetisi Indonesia.

Belum lagi, mereka juga harus memahami karakter dan kualitas rekan setimnya di Persik. Dari empat pemain asing tersebut, Youssef Ezzejjari dan Arthur Felix Silva tergolong sosok yang cepat beradaptasi dibandingkan koleganya, Dionatan Machado dan Ibrahim Bahsoun.

Faktor adaptasi tak merata inilah ditengarai sebagai salah satu kendala Persik bisa moncer di BRI Liga 1 musim ini. Yuk scroll ke bawah untuk mengetahui analisis performa empat pemain asing Persik sejauh ini. 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Youssef Ezzejjari

Striker asal Spanyol ini sangat cepat menyesuaikan diri. Padahal sebagai pemain asal Eropa, seharusnya dia paling sulit adaptasi. Terutama faktor iklim dan lingkungan.

Namun Youssef bisa melewati proses itu dengan baik. Pada pekan pertama saat Persik dikalahkan Bali United 1-0, komentar minor langsung ditembakkan ke Youssef.

Apalagi dia gagal mengeksekusi tendangan penalti. Tak pelak, rumor pemecatan dirinya dari skuat Macan Putih pun menyeruak keluar.

Namun di pekan-pekan berikutnya, penyerang berkepala plontos ini menjawab keraguan dengan dua kali mencetak brace ke gawang Persikabo dan PSM.

Youssef Ezzejjari butuh tiga pekan untuk menunjukkan kualitas terbaiknya sebagai mantan pencetak gol terbanyak Liga Andorra.

Di pekan-pekan berikutnya, Youssef Ezzejjari bakal jadi tumpuan utama sebagai mesin gol Persik. Namun sayang dia belum punya tandem sehati di lini depan. Sehingga Youssef seolah bekerja sendirian untuk menjebol gawang lawan.

Situasi ini bisa menyulitkan Persik. Hanya mengandalkan Youssef seorang diri, lawan akan mudah mematahkan ketajaman sang striker.

 

 

3 dari 6 halaman

Ibrahim Bahsoun

Pemain asal Lebanon bernasib cukup sial dalam debutnya di Indonesia. Dari enam laga, Ibrahim Bahsoun total hanya merumput selama 85 menit.

Tiga partai lainnya dihabiskan hanya duduk manis di bangku cadangan. Bahkan Ibrahim malah sempat tak memakai jersey kebesaran Persik.

Menurut Joko Susilo yang telah lengser dari kursi pelatih Persik, Ibrahim dinilai tak layak. Dia tak menunjukkan kualitas seorang pemain asing yang seharusnya bisa mengangkat performa tim.

Usut punya usut, saat curhat kepada Bola.com, Ibrahim Bahsoun mengungkapkan dirinya jarang diturunkan karena sistem permainan yang diterapkan Joko Susilo tak sesuai baginya.

Di klub lama, Akhaa Ahli Aley (Liga Utama Lebanon), Ibrahim menempati posisi striker murni dan gelandang serang. Sedangkan di Persik, dia dipasang sebagai gelandang bertahan atau penyerang sayap.

Perubahan posisi yang tak sesuai inilah jadi biang keladi buruknya penampilan Ibrahim Bahsoun. Dia berharap pelatih baru pengganti Joko Susilo nanti memberikan peran yang tepat baginya di pekan selanjutnya.

 

4 dari 6 halaman

Dionatan Machado

Gelandang asal Brasil ini juga bernasib sial. Beberapa hari sebelum kick off BRI Liga 1, Dionatan Machado dihantam cedera hamstring.

Selama lima pekan, pemain yang akrab dipanggil Tinga ini berkutat dengan penyembuhan cederanya. Konon, penanganan yang lambat membuat Tinga butuh proses lama sembuh kembali.

Sebagai seorang profesional, Tinga pasti merasa kecewa tak bisa membela panji Persik. Kesempatan datang di pekan keenam, ketika Persik bermain imbang dengan PSS 0-0.

Meski hanya tampil 45 menit di babak kedua, Tinga telah menunjukkan kualitasnya. Dia sosok gelandang serang sekaligus playmaker yang dibutuhkan Persik di laga berikutnya.

Aksinya sangat menjanjikan. Pergerakan, olah bola, dan tendangan bola mati jadi kelebihan Tinga. Padahal kondisi Tinga saat itu belum fit seratus persen. Jika dia sudah pulih total, Persik bakal mampu bangkit dari zona degradasi.

 

5 dari 6 halaman

Arthur Felix Silva

Bek tengah asal Negeri Samba ini bernasib baik seperti Youssef Ezzejjari. Dia tampil di seluruh pertandingan yang dijalani Persik.

Bersama Andri Ibo atau OK Jhon, pemain jangkung ini jadi benteng yang cukup kokoh. Meskipun lini vital ini tetap jadi sorotan, karena dinilai masih keropos.

Felix Silva butuh sedikit waktu lagi agar lebih intens komunikasi dan memahami karakter bek Persik. Setidaknya, enam laga cukup bagi Felix Silva adaptasi dengan sepakbola Indonesia.

Sayangnya Felix Silva mengalami cedera hamstring. Kini dia dalam proses penyembuhan agar bisa tampil pada pekan ketujuh saat Persik menantang tim papan atas, PSIS.

Sebagai pemain berpengalaman, Felix Silva juga harus mampu jadi motor pembangkit mental rekan setimnya dalam kondisi Persik yang saat ini sedang terpuruk di klasemen sementara BRI Liga 1. 

6 dari 6 halaman

Di Mana Posisi Persik Saat Ini?

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer