Bola.com, Malang - Timnas Indonesia melangkah meyakinkan ke babak ketiga Kualifikasi Piala Asia 2023. Pada leg kedua play-off Kualifikasi Piala Asia 2023, tim besutan Shin Tae-yong ini menang 3-0 atas Chinese Taipei di Buriram Stadium, Thailand, Senin (11/10/2021).
Tiga gol Timnas Indonesia dipersembahkan oleh Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, dan Witan Sulaeman. Kemenangan ini melengkapi keberhasilan unggul 2-1 pada leg pertama yang digelar pada Kamis (7/10/2021).
Baca Juga
Advertisement
Mantan pelatih Persik Kediri dan Perseru Serui, Agus Yuwono, melihat ada progres luar biasa, khususnya di lini depan Timnas Indonesia.
Padahal ada perubahan komposisi pemain. Dedik Setiawan, Egy Maulana Vikri, dan Adam Alis didorong ke lini serang, dan kemudian Witan menggantikan Adam Alis pada babak kedua.
"Kalau parameternya adalah gol atau produktivitas, ada progres luar biasa di lini depan," ujar Agus Yuwono.
Namun, menurut Agus ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi, yaitu kolaborasi antarpemain depan. Menurut Agus, kombinasi pemain depan masih bisa lebih baik lagi.
"Saya lihat masih ada ego di benak pemain depan. Mungkin ada keinginan si pemain untuk mencetak gol. Tapi, kalau ada kombinasi play yang bagus, bisa lebih dari tiga gol yang tercipta," lanjutnya.
Agus tidak mau menyebut siapa penyerang yang memiliki ego seperti itu. Ia memilih untuk tidak menghakimi sang pemain.
"Selain faktor kombinasi permainan, ada faktor bola yang diantisipasi pemain bertahan dan mengenai mistar. Satu hal yang jelas, Timnas Indonesia sudah meningkat, hanya tinggal menurunkan sedikit ego saja," tegasnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wajah Baru Lini Depan
Ketika ditanya mengenai wajah baru lini depan Timnas Indonesia, Agus memberikan apresiasi kepada tim pelatih karena sudah ada wajah-wajah baru yang muncul, seperti Ramai Rumakiek, Kushedya Hari Yudo, Dedik Setiawan, dan masih banyak yang lainnya.
"Kalau di klub peneyrang lokal mendapatkan kesempatan seluas-luasnya, tidak menutup kemungkinan masih ada penyerang bagus yang muncul," jelasnya.
Agus menambahkan jika lini depan Timnas Indonesia saat ini dihuni striker tipikal pelari. Artinya, mereka mengandalkan kecepatan dan skill.
"Mungkin itu sesuai dengan kebutuhan pelatih. Saya melihat juga ada determinasi tinggi. Begitu kalah, bola ngotot melakukan pressing. Karakter ini bagus dan harus diciptakan sejak masih kecil," lanjutnya.
Advertisement
Butuh Targetman Berpostur Ideal
Agus juga menambahkan jika lini depan Timnas Indonesia saat ini tidak memiliki seorang striker murni. Padahal jika ada yang memainkan peran itu, skema permainan bisa menjadi lebih banyak. Seperti ketika Timnas Indonesia memiliki Bambang Pamungkas dan Cristian Gonzales.
"Kalau ada striker murni yang bisa tahan bola, postur tinggi atau bagus untuk duel udara seperti Bambang Pamungkas, maka akan lebih bagus. Kalau tidak ada pemain seperti itu, minimal mencari alternatif cara menyerang. Sudah banyak pemain sayap bagus, sayang jika tidak dimanfaatkan bola udaranya," terangnya.
Agus melihat beberapa tahun lalu ada nama Septian Bagaskara yang muncul dengan Persik Kediri. Namun, saat ini sang pemain sepertinya sudah tidak terpantau lagi.
“Saya rasa dia pemain bagus. Posturnya juga mumpuni. Tapi, saya tidak tahu, faktor kurang kesempatan atau cedera kok sekarang tidak terdengar,” pungkasnya.