Bola.com, Jakarta - Persebaya Surabaya kembali ke tren kemenangan setelah melibas Persipura Jayapura dengan skor 3-1 pada lanjutan BRI Liga 1 2021/2022.
Dalam pertandingan yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Sabtu (16/10/2021), mereka tertinggal lebih dahulu. Setelah babak pertama yang tak bertuan, Ricky Kayame berhasil memperdaya kiper ketiga Persebaya, Andhika Ramadhani pada menit ke-53.
Baca Juga
Advertisement
Tetapi gol tersebut membuat semangat arek-arek Suroboyo makin tinggi. Berselang 10 menit, pelanggaran terhadap Ricky Kambuaya di kotak penalti harus dibayar mahal Persipura.
Jose Wilkson menuntaskan tugasnya dengan dingin. Enam menit kemudian, Taisei Marukawa ikut masuk papan skor memanfaatkan kesalahan kiper Persipura, Fitrul Dwi Rustapa.
Bruno Moreira kemudian menutup kemenangan dengan tembakan mematikan dari luar kotak penalti di menit ke-82. Kemenangan ini tentu patut disyukuri Persebaya mengingat skuad mereka dalam kondisi compang camping terutama di pertahanan.
Berikut tiga fakta menarik yang berhasil dikumpulkan Bola.com dari pertandingan semalam.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Persebaya Belum Pernah Clean Sheet
Seperti yang disebutkan di atas, kondisi pertahanan Persebaya dalam keadaan mengenaskan jelang pertandingan ini. Mereka ditinggalkan dua kiper utama mereka, Satria Tama dan Ernando Ari Sutaryadi.
Tak hanya itu, mereka pun harus bermain tanpa beberapa pilar seperti Koko Ari Araya, Rizky Ridho dan Arif Satria dengan alasan berbeda. Itu sebabnya beberapa pemain akhirnya dirotasi untuk bermain di pertahanan.
Dengan kondisi tersebut, tak mengherankan bila anak asuh Aji Santoso tak pernah mencatatkan clean sheet dalam tujuh pertandingan. Hingga pekan ketujuh, hanya PSM Makassar yang mencatatkan torehan serupa.
Advertisement
2. Terbaik Saat Menyerang, Terburuk Ketika Bertahan
Bonek, loyalis Persebaya, menghadapi dilema tersendiri melihat performa tim kebanggaan mereka. Mereka merupakan yang terbaik dalam hal penyerangan, tapi di sisi lain juga yang paling buruk dalam pertahanan.
Sempat diragukan, trio Jose Wilkson, Taisei Marukawa dan Bruno Moreira berhasil menunjukkan kualitasnya. Ditunjang kreativitas Ricky Kambuaya, mereka telah berhasil mengemas 13 gol, yang tertinggi di BRI Liga 1 2021/22.
Tetapi, 13 gol yang bersarang ke gawang mereka juga yang paling memalukan di musim ini. Absennya sejumlah pilar di pertahanan bisa dibilang jadi biang kerok hal tersebut.
Beruntung, kelemahan di pertahanan berhasil ditutup oleh dahsyatnya lini depan. Tetapi untuk menjadi juara, lubang di pertahanan tak boleh dibiarkan terus menganga oleh Persebaya.
3. Kekalahan ke-36 Jacksen F. Tiago
Pelatih Persipura, Jacksen F. Tiago bisa dikatakan sebagai salah satu pelatih tersukses di sepakbola Indonesia. Pria asal Brasil itu telah mengantongi empat trofi Liga Indonesia dalam karir manajerialnya.
Tetapi, kali terakhir dia mencium gelar juara terjadi nyaris satu dekade yang lalu. Sejak membawa Persipura juara pada tahun 2013, tak satupun gelar berhasil didapatkannya.
Kekalahan atas Persebaya makin menyiratkan bila pria yang akrab disapa Big Man tersebut kepayahan menghadapi kompetisi. Dengan materi pemain yang mayoritas pemain muda, Jacksen belum menemukan pakem yang tepat.
Bila hal itu terus terjadi, bukan tak mungkin kekalahan terbanyak seorang manajer di Liga 1 bakal dilampauinya. Kini dengan catatan 36 kekalahan yang harus ditelannya, hanya berselisih dua pertandingan saja dari Nil Maizar (38 kali).
Advertisement