Sukses


3 Insiden pada Pekan Ketujuh BRI Liga 1: Cekcok Sumardji dengan Robert Alberts hingga Keputusan Kontroversial Oki Dwi Putra

Bola.com, Solo - Sejumlah insiden terjadi pada pekan ketujuh BRI Liga 1 2021/2022 pada 15-17 Oktober 2021. Mulai dari keributan, kartu merah, hingga keputusan kontroversial.

Pekan ketujuh BRI Liga 1 diwarnai oleh kekalahan mengejutkan dua klub papan atas.

Untuk pertama kalinya di musim ini, Bhayangkara FC dan Bali United menelan kekalahan.

Bhayangkara FC dibekuk 0-2 oleh Persib Bandung, sementara Bali United takluk 1-2 dari Persija Jakarta.

Pekan ketujuh BRI Liga 1 juga menyajikan ketangguhan dua tim tangguh di musim ini. Persib dan PSIS Semarang sama-sama belum terkalahkan dari tujuh penampilan.

Bagaimana dengan insiden yang terjadi pada pekan ketujuh BRI Liga 1? Apa saja peristiwa yang terjadi di dalam lapangan?

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Ribut Sumardji dengan Robert Alberts

COO Bhayangkara FC, Sumardji cekcok dengan pelatih Persib Bandung, Robert Alberts ketika kedua tim berhadapan dalam pekan ketujuh BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion dr. H. Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu (16/10/2021).

Sumardji mendatangi dan mendekati wajah Robert seusai wasit meniup peluit panjang setelah Bhayangkara FC takluk 0-2 dari Persib.

Gerakan kepala dari pria yang juga menjabat sebagai Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Bengkulu ini menyerupai gestur meludah ke muka orang lain. Insiden itu tertangkap kamera dan video tayangan ulangnya dengan cepat menyebar di media sosial.

"Itu tidak benar. Tidak ada ceritanya saya meludah ke orang, tidak ada itu. Jadi yang benar, saya minta klarifikasi setelah selesai pertandingan karena pada menit ke-80, ofisial Persib dan Robert Alberts menyampaikan hal yang tidak seharusnya disampaikan," ujar Sumardji kepada Bola.com.

"Sudah, intinya itu saja. Tidak ada saya meludah. Tidak ada. Itu fitnah. Kan dalam klarifikasi Robert Alberts sama saya juga sudah ada," jelasnya.

Kejadian itu tidak berbuntut panjang karena Sumardji dan Robert memutuskan untuk duduk satu meja dalam konferensi pers pasca-laga.

"Tentunya semuanya bisa terjadi di lapangan. Suasana itu terkadang terbawa. Jadi, setelah pertandingan, apapun yang terjadi di lapangan, setelah itu kami semua kembali berjabat tangan. Tidak ada masalah," tutur Robert.

"Saya menegaskan, saya minta maaf kalau misalnya ada hal atau ucapan yang menyinggung dalam pertandingan. Karena itu bisa saja terjadi dalam suatu pertandingan," imbuhnya.

3 dari 5 halaman

Wawan Hendrawan Nyaris Baku Hantam dengan Willian Pacheco

Dua pemain Bali United, Wawan Hendrawan dan Willian Pacheco nyaris bangku hantam ketika timnya kalah 1-2 dari PSM Makassar di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (17/10/2021).

Kejadian bermula ketika PSM mendapatkan peluang emas untuk menambah keunggulan menjadi 3-1 melalui Wiljan Pluim pada menit ke-90+4.

Playmaker asal Belanda itu mampu lolos penjagaan Wilian Pacheco untuk berhadapan dengan Wawan Hendrawan. Namun, sepakan Wiljan Pluim masih melebar tipis di sisi kanan gawang Bali United.

Kegagalan Wiljan Pluim mengonversikan kesempatan itu menjadi gol juga disebabkan karena tekanan dari Willian Pacheco. Bek asal Brasil itu berusaha untuk mengganggu dan memberikan sedikit kontak fisik dari belakang.

Setelah bola keluar lapangan, Wawan Hendrawan mendekati Willian Pacheco. Bekas penjaga gawang Timnas Indonesia ini justru mengeplak kepala rekan setimnya tersebut.

Jika tidak dilerai oleh bek Bali United, Leonard Tupamahu dan penyerang PSM, Azka Fauzi, mungkin Wawan Hendrawan dan Willian Pacheco telah baku hantam di atas lapangan.

Kelakuan dari Wawan Hendrawan yang menempeleng Willian Pacheco tertangkap mata wasit Faulur Rosy. Akibatnya, kiper berusia 38 tahun itu diganjar kartu merah.

4 dari 5 halaman

Keputusan Kontroversial Oki Dwi Putra

Pelatih Persija Jakarta, Angelo Alessio meradang dengan kepemimpinan wasit Oki Dwi Putra ketika kalah 0-1 Arema FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (17/10/2021). Dia menyatakan bahwa pengadil pertandingan asal Bandung, Jawa Barat itu merugikan timnya sebanyak tiga kali.

Yang pertama, Oki Dwi Putra tidak menghadiahkan tendangan penalti kepada Persija pada babak pertama. Kedua, wasit berusia 37 tahun itu hanya memberikan perpanjangan waktu selama tiga menit.

Puncaknya terjadi di masa injury time. Oki Dwi Putra menganulir gol penyama kedudukan Persija lewat Marko Simic.

Ada dua kejadian ketika gol Simic tidak disahkan. Pertama, striker asal Kroasia itu bertubrukan dengan kiper Arema FC, Adilson Maringa. Namun, Simic lebih dulu menyentuh bola sebelum menabrak penjaga gawang asal Brasil itu.

Kedua, bek Persija, Yann Motta terjatuh di kotak penalti setelah didorong pemain belakang Arema FC, Johan Alfarizi.

Sontak, para pemain Persija Jakarta protes. Namun, Oki Dwi Putra tetap bergeming dengan keputusannya. Gol Simic ilegal dan pertandingan berakhir 1-0 untuk kemenangan Arema FC.

"Sulit mengatakan sesuatu tentang ini sebab saya pikir kami tidak meminta bantuan dari wasit, namun menginginkan keputusan yang benar," kata Alessio dalam konferensi pers virtual pasca-laga, Minggu (17/10/2021).

"Pada babak pertama, seharusnya kami mendapatkan penalti. Lalu kami mencetak gol lewat Simic. Kemudian hanya ada tambahan waktu tiga menit. Saya pikir itu sangat sebentar."

"Inilah sepak bola. Oke. Namun, saya tidak terbiasa dengan situasi ini. Kami memang kalah, namun kami tidak pantas mendapatkan hasil seperti ini," jelas Alessio.

5 dari 5 halaman

Klasemen Sementara BRI Liga 1

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer