Bola.com, Jakarta - Tak pernah dibayangkan oleh Jacksen F. Tiago begitu kesulitannya Persipura Jayapura di BRI Liga 1 2021/2022. Klub yang punya sejarah panjang di sepak bola Indonesia itu harus terseok-seok di papan bawah klasemen sementara.
Persipura Jayapura saat ini berada di posisi ke-15 klasemen sementara atau satu tingkat di atas zona merah. Klub berjulukan Mutiara Hitam itu hanya meraih lima poin dari tujuh laga yang sudah dimainkan.
Baca Juga
Advertisement
Persipura bahkan hanya mencetak enam gol dan sudah kebobolan 10 kali. Situasi yang tak ideal buat klub yang sudah mengoleksi 4 gelar liga di Indonesia itu.
Secara persiapan, Persipura sejatinya sudah melakukannya dengan sangat cukup waktu. Klub asal Papua itu bahkan melawatkan Piala Menpora 2021 demi fokus mempersiapkan diri ke Piala AFC.
Sayangnya, Piala AFC dibatalkan sehingga rencana jangka panjang yang sudah disiapkan hancur seketika. Secara logika, sebenarnya Persipura memiliki persiapan yang cukup karena hanya fokus ke satu turnamen.
Namun, semua yang diidam-idamkan tak sesuai dengan kenyataan. Badai cedera pemain asing hingga kepergian Boaz Solossa plus Yustinus Pae pada awal musim menjadi tamparan telak.
Persipura Jayapura bahkan melewati empat pekan lima laga BRI Liga 1 2021/2022 dengan mengandalkan full pemain lokal. Hasilnya pun bisa ditebak, Persipura kesulitan bersaing dengan para raksasa di kompetisi elite Indonesia itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Biang Kerok Masalah
Untuk serentetan hasil negatif yang dialami Persipura Jayapura, Jacksen F. Tiago punya jawabannya. Meski demikian, pelatih asal Brasil itu tidak ingin menjadikannya sebagai kambing hitam dan secara jantan tetap bertanggung jawab secara penuh akan penampilan Persipura.
Menurut Jacksen, inkonsistensi yang dialami Persipura terjadi karena banyak masalah-masalah elementer. Semuanya berhubungan sehingga menjadi puncak gunung es bernama kekalahan dan tak maksimal di BRI Liga 1 2021/2022.
"Tim sempat dibubarkan, berkumpul lebih lambat, kemudian tidak ikut di Piala Menpora. Semua itu berdampak terhadap aspek teknis, dan pembentukan tim juga tidak semestinya," kata Jacksen F. Tiago.
Selain itu, Jacksen juga mempermasalahkan belum lengkapnya pemain asing yang mereka miliki. Bahkan, ada beberapa nama pemain asing yang sempat cedera pada awal musim.
"Sampai saat ini masih ada pemain asing yang belum lengkap. Terus ada beberapa kejadian di luar ekspektasi kami sehingga akan dievaluasi," tegas Jacksen F. Tiago.
Faktor-faktor di atas cukup masuk akal bagi Jacksen untuk 'ngeles' dengan penampilan buruk Persipura. Meskipun, masih terlalu dini untuk menyimpulkan secara keseluruhan mengingat perjalanan musim ini masih sangat panjang.
"Ada sebuah peningkatan dari para pemain. Enam kali bertanding, kami punya penguasaan bola dan akurasi operan yang baik. Mereka menunjukkan prospek yang bagus. Akan tetapi, kami masih membutuhkan tambahan tenaga dari pemain asing," ujar Jacksen.
Advertisement
Kenangan Manis
Berbicara hubungan Jacksen F. Tiago dengan Persipura Jayapura, tak afdol rasanya bila hanya menilai dari satu sisi saja. Jacksen pernah menjadi orang penting di balik kesuksesan Persipura dalam meraih tiga gelar Liga Super Indonesia.
Kenangan manis masa lalu itu yang membuat hubungan Jacksen dan Persipura terasa spesial. Tak sekadar menang, kalau, namun melebihi ikatan yang bernama saudara.
Jacksen merasa sangat diterima di Persipura, tim yang tak pernah lupa menyelipkan sisi religiusnya pada setiap aktivitas tim. Kedekatan emosional inilah yang bisa menjadi titik balik Persipura di bawah racikan strategi Jacksen F. Tiago.
Masa-masa bulan madu Jacksen di Persipura terjadi pada periode pertama kariernya rentang 2008-2014. Enam tahun tentu bukan waktu yang sebentar bagi pelatih memimpin klub Indonesia.
Tangan dingin, racikan strategi, plus kemampuan dalam merekrut pemain berkualitas, berbuah gelar Liga Super Indonesia 2008-2009, 2010-2011, dan 2013. Bisa disebut, Jacksen menjadi pelatih di BRI Liga 1 dengan raihan gelar liga terbanyak sampai saat ini.
"Saya melihat bahwa saat ini Tuhan yang membawa saya ke sini lagi. Saya akan pegang teguh itu dalam bekerja sehari-hari dan itu akan menjadi keyakinan saya untuk bekerja sama dengan para pemain untuk bisa mengembalikan Persipura ke posisi yang selayaknya," ucap Jacksen saat kembali ke Persipura Jayapura pada 2019.
Tekad kuat itulah yang sampai saat ini masih ditunjukkan Jacksen F. Tiago. Situasi itu dibuktikan dengan Jacksen yang tak gentar dan selalu berada di garda terdepan saat suka maupun duka yang dialami Persipura.
Intip Posisi Tim Favoritmu
Advertisement