Bola.com, Jakarta - Nama Ahmad Amiruddin mencuat ketika terpilih menjadi pelatih terbaik pekan keempat BRI Liga 1. Berstatus careteker Borneo FC, Amiruddin dinilai mampu meracik taktik dan strategi jitu untuk meredam Persib Bandung di Indomilk Arena, Kamis (23/9/2021).
Bagi pria berusia 39 tahun tersebut, status carateker pelatih di Borneo FC merupakan kali kedua. Sebelumnya, dia pernah berstatus sama ketika Borneo FC memutus kerjasama dengan Iwan Setiawan pada awal Liga 1 2018.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Hasil BRI Liga 1: PSM Comeback dan Bungkam Barito Putera, Malut United Curi 3 Poin di Markas PSIS
Hasil Lengkap dan Klasemen BRI Liga 1 Hari Ini: PSS Keluar dari Degradasi, PSM Gagal Tembus 4 Besar
Advertisement
Di BRI Liga 1 musim ini, Ahmad Amiruddin menggantikan peran Mario Gomez yang mendadak mundur setelah Borneo dikalahkan Persik Kediri dengan skor 0-1 pada pekan kedua.
Amiruddin pun sempat menangani Borneo FC pada empat laga musim ini. Hasilnya, dari empat partai itu, Borneo tak tersentuh kekalahan, tetapi tak pernah menang.
Belakangan, Amiruddin yang baru mengikuti kursus kepelatihan lisensi A-AFC di Padang itu kembali berstatus asisten pelatih setelah Borneo merekrut Risto Vidakovic (Serbia) untuk menangani Sultan Samma dan kolega.
Seperti diketahui, bersama Vidakovic, Borneo FC dipermak Persikabo 1973 tiga gol tanpa balas pada pekan ketujuh di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (17/10/2021).
Meski lagi-lagi hanya sebentar berstatus pelatih kepala Borneo FC, Amiruddin mendapat pengalaman berharga dipercaya menangani tim Liga 1 di usia yang terbilang muda.
Khususnya bagaimana menghadapi tekanan berupa tuntutan kemenangan dari suporter dan manajemen. "Bagi saya, tekanan itu adalah hal yang wajar dan sudah menjadi risiko profesi sebagai pelatih," kata Ahmad Amiruddin.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Mencuat di PSM
Ketika masih berkiprah sebagai pemain, pria kelahiran Lappariaja, Kabupaten Bone, 3 Oktober 1982 itu memulai karier profesionalnya dengan menjadi bagian PSM Makassar pada 2003.
Ia direkrut manajemen PSM setelah memperkuat tim Pra PON Sulawesi Selatan. Di skuad Juku Eja, Ahmad Amiruddin berperan sebagai penyerang sayap dan striker.
Pada awal kariernya bersama PSM, Amiruddin mendapat sentuhan pelatih berkelas seperti Syamsuddin Umar, Miroslav Janu (Republik Ceko), Fritz Korbach (Jerman) serta Carlos de Mello (Brasil).
Sejalan dengan kemampuannya yang kian berkembang, nama Amiruddin masuk daftar panggil Timnas Indonesia yang berkiprah di Piala Kemerdekaan 2006. Ia sempat tampil pada dua laga skuad Garuda di ajang itu.
Setahun kemudian, Amiruddin kembali tercatat sebagai bagian Timnas Indonesia yang tampil di Piala Asia 2007. Namun, ia tak mendapatkan menit bermain di ajang bergengsi kawasan Asia itu.
Selepas dari Piala Asia 2007, Amiruddin menjadi pemain penting di skuad Juku Eja meski pelatihnya selalu berganti. Setelah Carlos, PSM kemudian ditangani Radoy Minkovski (Bulgaria) dan Raja Isa (Malaysia).
Â
Advertisement
Berperan Sebagai Bek
Di tangan Raja Isa pada Liga Indonesia 2008, Amiruddin tak hanya berperan sebagai penyerang, tetapi juga sebagai bek tengah atau libero. Peran itu juga dilakoni ketika Raja Isa memboyongnya ke Persiram Raja Ampat.
Selepas dari Persiram, Amiruddin berturut-turut berkostum Arema Indonesia, Deltras Sidoarjo dan Mitra Kukar.
Setelah memutuskan gantung sepatu pada 2016, Amiruddin melanjutkan karier sepak bola dengan menjadi asisten pelatih di Borneo FC pada 2016 sampai sekarang.
"Di mata saya, Amiruddin adalah sosok pekerja keras dan mau belajar untuk meningkatkan kemampuannya," kata Raja Isa kepada Bola.com, Rabu (20/10/2021).
Yuk Tengok Posisi Klub Favorit Kamu:
Advertisement