Bola.com, Solo - Kiper Andhika Ramadhani sedang dalam sorotan setelah tampil ciamik menjaga gawang Persebaya Surabaya kontra Persija Jakarta. Dia menuai pujian karena benar-benar tampil luar biasa di bawah mistar Persebaya dalam laga di Stadion Manahan, Solo, Selasa (26/10/2021) malam.
Kiper Persebaya Surabaya berusia 22 tahun itu turut membawa timnya menang 1-0 dalam duel pekan kesembilan BRI Liga 1 2021/2022 tersebut. Tercatat, Andhika melakukan delapan penyelamatan dan sukses membuat Marko Simic dkk. frustasi.
Baca Juga
Siaran Langsung Big Match BRI Liga 1 Persebaya vs Persija Matchweek 11 Pekan Ini di Vidio
Pasang Surut Karier Marselino Ferdinan: Tumbuh di Persebaya, Berkelana ke Eropa, hingga Beri Kontribusi Besar untuk Timnas Indonesia
Kisah Aji Santoso Debutkan Dua Star Boy Rizki Ridho dan Marselino di Persebaya: Kini Jaga Asa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026
Advertisement
Andhika menyebutkan penampilan apiknya tidak bisa lepas dari peran penting pelatih kepala Aji Santoso dan pelatih kiper Benyamin “Benny” van Breukelen.
Dia merasa kunci keberhasilannya melakukan banyak penyelamatan gemilang adalah fokus pada pergerakan striker Marko Simic. Skema serangan Persija tidak banyak berubah dengan pemain lain mengirim umpan kepada pemain asal Kroasia itu.
“Saya anggap Persija itu Simic. Tujuan (umpan) sudah pasti pertama ke Simic, karena tidak mungkin mereka (pemain Persija lainnya) shooting. Saya pasti selalu baca (pergerakan Simic),” kata Andhika dalam video yang diunggah akun instagram Persebaya Surabaya, Rabu (27/10/2021).
“Saya ingat pesan dari Coach Aji sama Coach Benny, dia pasti ke Simic. Riko (Simanjuntak) ke Simic, Marco (Motta) ke Simic. Nah, maka dari itu, setiap bola ke samping pasti ke tengah, ke Simic. Saya antisipasi itu,” imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berjuang Keras
Pemain yang karib disapa Dhika itu harus berjuang keras menembus skuad Persebaya. Dia berasal dari keluarga kurang mampu. Dia hanya tinggal berdua bersama ibunya lantaran sang ayah telah wafat sejak dia masih kecil.
Hidup bersama sang ibunda membuatnya harus pintar membagi waktu antara sepak bola dan keluarga. Setiap hari pemain yang akrab disapa Dhika tersebut ikut membantu menjaga warung kopi milik ibunya. Rutinitas tersebut dijalani beriringan dengan latihan sepak bola.
Dia tidak lupa mengirim kabar kepada ibunya setiap kali akan melakoni pertandingan. Doa dan dukungan dari keluarga itu juga menjadi motivasinya untuk terus tampil baik.
“Kalau mau ke lapangan, saya mesti menelepon orang tua saya dulu, keluarga besar saya, buat minta doa dan restu buat tim Persebaya dan saya. Semoga bisa lebih baik lagi,” ujar kiper didikan kompetisi internal Persebaya itu.
“Pesan orang tua sama. ‘Seperti sebelum-sebelumnya, tetap fokus dan tenang, kuasai lapangan itu. Karena kamu di lapangan raja. Tetap fokus kerja keras insyaAllah hasil akan didapat.’ Harapannya saya tetap konsisten dan mendapat tiga poin berkelanjutan,” tuturnya.
Advertisement
Menangis Haru
Saat wasit Faulur Rosy meniup peluit panjang duel ini, Andhika menjadi pemain pertama yang menangis harus di lapangan. Sebab, penampilan apiknya mendapat ganjaran tiga poin untuk tim yang sedang dibelanya.
Gol tunggal kemenangan 1-0 atas Persija ini dicetak oleh Taisei Marukawa pada menit ke-25. Dia mampu memanfaatkan kesalahan bek Persija, Otavio Dutra dan Rezaldi Hehanusa, sebelum mengecoh kiper Andritany Ardhiyasa.
Selain itu, hasil ini membuat Persebaya juga membukukan clean sheet alias nirbobol pertama dalam laga BRI Liga 1 2021/2022. Itu juga berkat kerja keras Andhika yang mampu menghalau setiap serangan Persija.
“Terima kasih semuanya yang telah mendukung saya, terima kasih Bonek, terima kasih orang tua. Semuanya yang mendukung saya dan tim Persebaya. Saya sangat bersyukur sekali ini di laga tim profesional Persebaya saya mencatat clean sheet pertama. Semoga ke depan jauh lebih baik lagi dan ke depan mendapatkan clean sheet dan kemenangan buat Persebaya,” ungkapnya.
Menariknya, Andhika sebenarnya bukan berstatus sebagai kiper pertama di skuat Persebaya musim ini. Dia baru promosi ke tim senior pada 2020 setelah membawa Persebaya U-20 menjuarai Elite Pro Academy U-20 2019.
Kiper pertama Persebaya adalah Satria Tama, tapi dia harus menepi karena cedera sebelum BRI Liga 1 digelar. Lalu, kiper kedua Ernando Ari Sutaryadi terpaksa absen karena di hari yang sama membela Timnas Indonesia U-23 melawan Australia.
Yuk Tengok Posisi Persebaya
Advertisement