Bola.com, Jakarta - PT Liga Indonesia Baru (LIB) berencana untuk menerapkan Video Assistant Referee (VAR) pada kompetisi musim depan menyusul sejumlah keputusan wasit yang mengundang kontroversi pada BRI Liga 1 2021/2022.
"Kami sudah mulai berdiskusi dengan PSSI soal VAR. Kami akan menggunakan VAR untuk musim depan," kata Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita di Kantor PT LIB, Menara Mandiri, Jakarta Selatan, Jumat (29/10/2021).
Baca Juga
Advertisement
"Ketua PSSI, Mochamad Iriawan sudah bilang, mau tidak mau harus memakai VAR. Nantinya, akan dibentuk tim oleh PSSI dan PT LIB. Saya juga bakal buat tim Ad hoc dalam waktu dekat," jelas pria yang karib dipanggil Lulu itu.
Lukita sadar bukan perkara mudah bagi pihaknya dalam mengaplikasikan VAR diĀ Liga 1 musim depan. Akan tetapi, pihaknya cukup serius untuk mempersiapkannya dengan mendatangkan konsultan teknologi canggih itu ke Indonesia.
Selain peralatannya yang mahal, penggunaan VAR juga harus didukung oleh infrastruktur yang memadai dan wasit yang terlatih plus berlisensi.
"Jadi kami memiliki program percepatan. Seorang konsultan VAR sudah datang ke PT LIB agar kami bisa ikut program percepatan dengan mendatangkan pengajarnya," jelas Lukita.
"Itu lebih efisien. Peralatannya nanti akan kami beli dan dites. Saat uji coba nanti pada akhir musim Liga 1, kami bakal didampingi. Sebab, tidak semua bisa diputuskan oleh VAR. Mungkin hanya penalti dan kartu merah," imbuhnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Digunakan Musim Depan
Lukita berharap uji coba VAR dapat dilakukan pada akhir musim ini sehingga penggunaannya bisa dimulai diĀ Liga 1 tahun depan.
Mahalnya harga VAR bukan masalah bagi PT LIB. Lukita mengungkapkan, untuk satu set, pihaknya bisa merogoh kocek hingga 6 juta dolar AS atau setara dengan Rp84 miliar untuk memboyong peralatan modern itu.
"Mestinya, VAR digunakan di Liga 1 musim depan. Namun, saya berharap akhir musim ini kami dapat melakukan uji coba," tutur pria asal Bandung, Jawa Barat itu.
"Saya mau seluruh wasit ikut pelatihan dan seleksi agar dapat memegang lisensi VAR. Saya bersama PSSI telah membicarakan terkait VAR ini sejak 2020. Namun, sempat terhenti karena pandemi dan kami mulai lagi sekarang," ucapnya.
Advertisement
Sejumlah Keputusan Kontroversial Wasit
PT LIB memang menaruh perhatian lebih terhadap kepemimpinan wasit di BRI Liga 1. Operator kompetisi itu juga memantau media sosial dan masukan serta kritikan dari netizen terkait kinerja kurang memuaskan pengadil pertandingan.
Sejumlah wasit menuai sorotan tajam karena dianggap keliru dalam mengambil keputusan, misalnya Oki Dwi Putra ketika memimpin laga Persija Jakarta kontra Arema FC pada pekan ketujuh.
Persija bahkan melaporkan Oki ke PSSI karena merasa dirugikan tiga kali oleh wasit asal Bandung itu saat kalah 0-1 dari Arema FC.
"Untuk itu, kami mengajukan protes atas kepemimpinan wasit Oki Dwi Putra karena berlaku tidak tegas dan tidak fair play," tulis isi surat Persija.
"Kami protes keras atas insiden tersebut dan meminta Komite Wasit PSSI untuk menindak dan mengistirahatkan wasit tersebut karena telah memalukan PSSI dan membuat kontroversi yang makin memperburuk citra PSSI di mata publik."
"Serta meminta Komite Wasit PSSI untuk bertindak menegakkan aturan sesuai dengan Kode Disiplin dan Statuta PSSI dalam memberikan hukuman terhadap wasit tersebut," demikian surat protes Persija itu.
Klasemen Sementara BRI Liga 1
Advertisement