Bola.com, Jakarta - Satgas Antimafia Bola disebut telah bubar sejak tahun lalu. Namun, unit khusus bentukan Mabes Polri itu justru masih aktif di BRI Liga 1 2021/2022 dan Liga 2 2022.
Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Sudjarno mengatakan bahwa keberadaan Satgas Antimafia Bola di BRI Liga 1 dan Liga 2 adalah wujud dari kerja sama PSSI dengan Mabes Polri sebelum kompetisi bergulir.
Advertisement
"Ada perjanjian kerja sama antara PSSI dengan Mabes Polri pada 22 Juli 2021," kata Sudjarno kepada Bola.com, Senin (1/11/2021).
"Ada sembilan ruang lingkup kerja sama yang satu di antaranya penegakan hukum terhadap mafia sepak bola dengan cara pencegahan dan penindakan terhadap mafia sepak bola," jelas purnawirawan polisi berpangkat terakhir Irjen itu.
Namun, Sudjarno tidak menjawab apakah Satgas Antimafia Bola yang mengawasi BRI Liga 1 dan Liga 2 adalah unit baru atau lanjutan dari Satgas Antimafia Bola pimpinan Hendro Pandowo.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Hendro Pandowo Sebut Satgas Antimafia Bola Sudah Tidak Ada
Mantan Ketua Satgas Antimafia Bola, Hendro Pandowo memastikan bahwa masa tugas unit yang pernah dipimpinnya pada 2018-2020 itu telah berakhir sejak 20 Agustus 2020.
"Satgas Antimafia Bola yang saya pimpin telah berakhir pada 20 Agustus 2020. Sejak Agustus 2020 sudah tidak diperpanjang masa tugasnya," kata Hendro dinukil dari Detik.
Hendro, yang saat ini menjabat sebagai Wakapolda Metro Jaya, mengaku tidak tahu dengan keberadaan unit yang disebut sebagai Satgas Antimafia Bola di BRI Liga 1 dan Liga 2.
"Saya tidak tahu siapa yang ada di lapangan dan mengenakan rompi Satgas Antimafia Bola," jelas mantan Karo Provost Divpropam Polri itu.
Advertisement
Kerja Sama PSSI dan Mabes Polri
Dalam pemberitaan di lamannya pada 23 Juli 2021, PSSI bersepakat dengan Mabes Polri untuk bekerja sama meliputi rekomendasi dan pemberian izin, bantuan pengamanan, penegakan hukum, kesehatan, dan hubungan luar negeri.
Perjanjian antara PSSI dengan Mabes Polri tertuang pada surat bernomor 12/PSSI/VII-2021 dan nomor PKS/27VII/2021 tentang Penerbitan Rekomendasi atau Pemberian Izin Bantuan Pengamanan, Penegakan Hukum, Kesehatan, dan Hubungan Luar Negeri dalam Kegiatan PSSI.
Kerja sama itu ditandatangani oleh Ketua PSSI, Mochamad Iriawan dan Asisten Kapolri Bidang Operasi (Asops) Irjen Pol. Imam Sugianto.
"Dengan kerja sama ini, PSSI dan Mabes Polri sama-sama berkomitmen untuk memajukan sepak bola. Bahkan Satgas Antimafia Bola juga dilanjutkan," kata Iriawan dinukil dari laman PSSI.
"Ini menunjukkan komitmen dari PSSI dan Mabes Polri dalam memajukan sepak bola nasional agar bersih, enak ditonton, dan menjadi industri agar bisa bersaing dengan negara lain."
"Jadi jangan macam-macam sekarang. Tidak boleh lagi yang namanya pengaturan skor, suap, maupun kegiatan lain yang merugikan sepak bola. Ini komitmen saya sejak ditunjuk menjadi Ketua PSSI pada Kongres di Jakarta pada 2019," tutur pensiunan polisi berpangkat Komjen itu.
Satgas Antimafia Bola Berdiri di Pinggir Lapangan
Dalam mengawasi BRI Liga 1 dan Liga 2, Satgas Antimafia Bola berdiri di lapangan. Sudjarno mengungkapkan fungsi dari penempatan dua petugas itu di area pertandingan.
"Kenapa Satgas Antimafia Bola berdiri di situ? Ada dua hal, yaitu pencegahan dan penindakan. Ini kalau kami bilang sebagai preventif aktif," terang Sudjarno.
"Satgas Antimafia Bola bagan dari pencegahan. Keberadaannya setidaknya bisa membuat shock therapy. Sama halnya seperti polisi sedang patroli, untuk menghilangkan niat dan kesempatan pelaku kejatahan."
"Misalnya, niatnya sudah ada, namun begitu polisi lewat, urung dilakukan. Kami menghadirkan Satgas Antimafia Bola secara fisik untuk menjadi bagian dari pencegahan."
"Harapan kami dengan adanya Satgas Antimafia Bola, mereka sebagai pelaku berpikir ulang untuk mengurungkan niatnya," papar mantan Kapolda Lampung tersebut.
Advertisement