Bola.com, Pamekasan - Madura United secara resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih Rahmad Darmawan. Sebelumnya, arsitek tim berusia 54 tahun itu telah menyatakan mundur dari jabatannya sebagai pelatih kepala.
Dia juga mengklaim telah berbicara dengan Presiden klub Madura United Achsanul Qosasi mengenai keputusannya ini. Achsanul Qosasi pun meresponsnya bahwa kedua belah pihak telah sepakat tidak melanjutkan kerja sama.
Baca Juga
BRI Liga 1: Raja Isa Dukung Mantan Pelatih Timnas Malaysia Kelahiran Bandung Ini Tangani Persis
Tugas Berat Menanti Pelatih Baru Persis: Sering Kebobolan karena Transisinya Berantakan, Paceklik Gol Kian Panjang
Rapor Penggawa Timnas Indonesia di Pekan Ke-11 BRI Liga 1: Sayuri Bersaudara Menggila, Egy Sukses Jadi Pahlawan
Advertisement
“Kami mengakhirinya untuk kebaikan semua. Setiap pengambilan keputusan itu harus dilakukan tanpa emosi, sehingga tak ada yang terlihat menang dan tak boleh ada yang merasa kalah,” kata Achsanul dalam pernyataan tertulis yang diterima Bola.com, Selasa (9/11/2021).
“Mengakhiri kesepakatan harus sama dengan saat memulai. Hadapi dengan niat baik dengan rasa saling menghormati dan saling menyadari,” imbuh pria yang akan disapa AQ tersebut.
Keputusan ini diambil lantaran Madura United tampil buruk selama 11 pekan di BRI Liga 1 2021/2022. Tim berjulukan Laskar Sape Kerap itu tidak konsisten dan malah menduduki papan bawah, hal yang tidak pernah terjadi di musim-musim sebelumnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Desakan Fans
Madura United tercatat hanya meraih dua kemenangan, sisanya lima seri dan empat kekalahan. Akibatnya, klub asal Pulau Garam itu terlempar ke posisi ke-14 klasemen sementara dengan raihan 11 poin saja.
Hal itu kemudian melatarbelakangi Suporter Madura Bersatu (SMB) menggelar demonstrasi di kantor Madura United, Pamekasan, Minggu (7/11/2021) siang. Mereka menuntut Rahmad Darmawan bertanggung jawab atas hasil itu dan hengkang dari klub.
Empat elemen suporter yang berdiri di empat kabupaten yang terletak di Pulau Madura. Mereka adalah K-Conk Mania (Bangkalan), Trunojoyo Mania (Sampang), Taretan Dhibi (Pamekasan), dan Peccot Mania (Sumenep).
Advertisement
Penuhi Tuntutan Suporter
Manajemen Madura United pun telah memenuhi tuntutan suporter itu. Tak cuma Rahmad Darmawan, dua asisten pelatih, yakni Rasiman dan Dwi Priyo Utomo, juga ikut meninggalkan Fachruddin Aryanto dkk.
“Terima kasih Coach Rahmad Darmawan, Coach Rasiman dan Coach Dwi Priyo Utomo. Kebersamaan dalam sepak bola adalah pelajaran hidup yang tak akan terlupakan. Dia akan terus datang dengan diselingi sesaat perpisahan,” ujar AQ.
Manajemen Madura United sendiri berjanji akan melakukan pergantian pelatih sebelum seri ketiga BRI Liga 1 dimulai pada 18 November mendatang. Artinya, tak sampai 10 hari buat mereka untuk menemukan pelatih baru.
Di sisi lain, belum ada nama-nama yang muncul untuk menggantikan Rahmad Darmawan nantinya. Manajemen Madura United bakal segera menyortir daftar pelatih incaran sebelum akhirnya secara resmi memberi tawaran kontrak.
Yuk Intip Posisi Madura United di BRI Liga 1
Advertisement