Bola.com, Jakarta - Bhayangkara FC untuk sementara melaju di urutan pertama BRI Liga 1 2021/2022. Tim berjulukan The Guardian memuncaki klasemen dengan nilai 26 dari sebelas laga.
Kesuksesan Bhayangkara FC berada di urutan teratas, tidak dapat dipisahkan dari peran Paul Munster. Pelatih yang memasuki tahun keduanya sebagai juru taktik Bhayangkara FC.
Baca Juga
Advertisement
Paul Munster dilahirkan di Belfast, ibukota Irlandia Utara pada 9 Februari 39 tahun yang lalu. Usianya memang masih sangat muda untuk menyandang status sebagai pelatih.
Namun, pengalaman Munster sudah cukup banyak. Pelatih berambut panjang itu sudah memulai karier kepelatihannya pada tahun 2012 lalu, atau saat usianya masih 30 tahun.
Klub Swedia, FC Assyriska menjadi klub pertama yang ditangani Munster. Di klub tersebut, Munster hanya bertahan selama tiga bulan saja.
Pada Desember 2012, Munster kemudian pindah ke klub Swedia yang lain, Orebro Syrianska. Di klub itu, ia kembali berperan sebagai pelatih kepala. Di Oberbo, Munster bertahan selama satu tahun.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Banyak Pengalaman
Petualangan Paul Munster di Swedia berlanjut pada awal tahun 2014. Ia menjadi asisten pelatih di klub yang bernama BK Forward. Ia menjadi asisten selama dua tahun di klub tersebut.
Di klub tersebut, Munster bekerja menjadi asisten di bawah tiga pelatih yang berbeda. Mereka adalah Magnus Kihlberg, Rickard Nilsson, dan Axel Kjäll.
Pekerjaan asisten pelatih kembali dijalani Paul Munster saat ia pindah ke klub Swedia lain bernama Obrebo BK. Namun, ia bertanggung jawab menjadi asisten pelatih di tim U-21 dan U-19 pada klub tersebut.
Munster bekerja di Orebro SK mulai Desember 2016 dan berakhir pada Desember 2017. Selesai dengan Orebro SK, Paul Munster memulai petualangannya di Asia. India adalah negara pertama yang disinggahi Paul Munster.
Ia menukangi klub bernama Minerva Punjab mulai tahun 2018. Menariknya, Munster memiliki peran ganda selama di klub tersebut. Sebagai direktur teknik dan juga sebagai pelatih.
Namun, Munster hanya bertahan enam bulan saja di Minerva Punjab. Tawaran untuk menukangi tim nasional senior dan U-19 Vanuatu tak bisa ia tolak. Munster pun pindah ke negara yang terletak di Samudera Pasifik itu pada Februari 2019.
Munster juga tak bertahan lama di Vanuatu. Di pertengahan 2019, talentanya terendus manajemen Bhayangkara FC. Ia pun menjadi pelatih klub yang identik dengan warna kuning itu sampai saat ini.
Meski karier Munster cukup panjang sebagai pelatih, sampai saat ini ia belum meraih gelar bergengsi. Kesempatan terbesar Munster sepertinya terjadi di BRI Liga 1 musim ini. Diketahui, hingga pekan ke-11 Bhayangkara FC masih memimpin klasemen BRI Liga 1 dengan raihan 28 poin.
Advertisement
Pernah Bermain untuk Slavia Praha
Kendati lahir di Irlandia Utara, Paul Munster justru lebih banyak menjalani karier sebagai pemain di luar negara tersebut. Bahkan, ia memulai kariernya di klub Kanda yang bernama London City.
Ketika masih aktif sebagai pemain, Munster adalah seorang penyerang tengah. Slavia Praha adalah klub pertama yang ia perkuat. Munster memperkuat klub tersebut dalam dua kesempatan yang berbeda. Yakni di tahun 2004-2005 dan pada tahun 2007.
Selain itu, Munster juga sempat memperkuat beberapa klub Belanda dan Republik Ceko yang lain. Prestasi terbaik Munster sebagai pemain datang ketika ia pulang kampung untuk memperkuat Linfield. Bersama Linfield, Munster menjuarai Northern Irish Premiership sebanyak dua kali.
Klub Jerman bernama Anker Wismar adalah klub terakhir yang diperkuat Paul Munster sebagai pemain. Munster memutuskan pensiun pada tahun 2011.
Dikaitkan dengan Cardiff City
Kabar menarik datang dari Paul Munster pada akhir Oktober 2021 lalu. Ia sempat dikaitkan menjadi salah satu kandidat manajer klub penghuni kasta kedua Inggris, Cardiff City.
Masuknya nama Munster sebagai salah satu kandidat Cardiff berawal dari kicauan seorang jurnalis Inggris bernama Will Unwin. Rumor ini disebut sebagai 'sayap kiri', alias tidak biasa, namun Vincent Tan selaku pemilik Cardiff City memang ingin berinovasi menurut Unwin.
Munster sendiri sempat menanggapi rumor tersebut. Ia sempat bingung mengenai kebenaran dari rumor itu.
"Saya tidak tahu berita tersebut datang dari mana. Yang jelas, sekarang saya fokus ke Bhayangkara FC karena berita dari media kadang benar, kadang salah," katanya.
"Hal yang bagus sebenarnya karena bisa diketahui bekerja di sini [Indonesia, Bhayangkara FC]. Tapi, saya tidak mau sampai ada gangguan untuk pekerjaan yang sedang saya jalani disini," tegas Munster.
Cardiff City sendiri sampai saat ini masih belum memiliki manajer permanen. Mereka masih mengandalkan Steve Morison sebagai caretaker manager.
Advertisement