Sukses


Liga 2: Dapat Hukuman Akibat Memainkan Gede Sukadana, Manajemen PSG Pati Ajukan Banding

Bola.com, Jakarta - Manajemen PSG Pati langsung bergerak dalam merespon sanksi dari Komisi Displin PSSI terkait hukuman sanksi keras. Hukuman tersebut di antaranya berupa WO alias kalah 0-3 saat melawan Persis Solo (3/11/2021) lalu.

Sebab, pada laga tersebut, Java Army, julukan PSG Pati, menurunkan Gede Sukadana. Padahal eks pemain PSMS Medan itu tengah dalam masa hukuman akumulasi kartu. Laga melawan Persis Solo itu sejatinya berakhir imbang 1-1.

Selain hukuman berupa kekalahan 0-3 dari Persis Solo, PSG Pati juga mendapatkan pemotongan tiga poin plus denda Rp90 juta.

"Manajemen sudah mengajukan banding terkait sanksi yang dijatuhkan oleh Komdis PSSI dengan sejumlah alasan dan data yang sudah kami sertakan," jelas manajer PSG Pati, Arfan Afif, Jumat (12/11).

Sebelum hukuman Komdis PSSI datang, PSG Pati ada di posisi kelima klasemen sementara Grup C dengan torehan delapan poin. Jika banding mereka ditolak, maka tim asuhan Joko Susilo itu hanya akan memiliki empat poin.

Dengan raihan poin seperti itu, tentu sulit bagi PSG Pati untuk mengejar tiket lolos ke babak delapan besar Liga 2 musim ini.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Minta Pengurangan Sanksi

Sanksi ini dirasa terlalu berat bagi PSG Pati. Apalagi saat ini mereka sedang bersusah payah mengumpulkan poin demi poin untuk dapat lolos ke babak selanjutnya.

Surat permohonan banding sudah dilayangkan kepada Ketua Komite Banding PSSI di Jakarta pada 11 November 2021 atau sehari setelah surat dari Komdis PSSI diterima manajemen.

"Kami tentunya berharap untuk sanksi yang dijatuhkan ini dapat dipertimbangkan kembali karena sangat berat. Apalagi saat ini performa anak-anak di lapangan sedang terus membaik dan peluang lolos ke babak selanjutnya masih terbuka," kata Arfan.

Video Populer

Foto Populer