Bola.com, Sleman - Beberapa waktu lalu PSS Sleman mengumumkan cedera yang dialami dua pemain muda mereka yakni Saddam Gaffar dan Rizza Fadillah. Setelah melalui serangkaian tes lanjutan, cedera dua pemain itu lebih parah dari dugaan.
Pada Jumat (12/11) Dokter Tim PSS Sleman, Elwizan Aminuddin, menjelaskan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap dua pemain itu.
Baca Juga
Advertisement
Elwizan menyebutkan, baik Saddam maupun Rizza sama-sama mengalami masalah pada ligamen ACL. Meski tingkatannya masih rendah, khusus Saddam, ia diwajibkan melakukan atroskopi rekonstruksi ACL.
"Kebetuan kasusnya sama-sama tumpuan sehingga hasil MRI-nya pun cenderung sama, yaitu menunjukan bahwa salah satu ligamen ACL terjadi robekan atau putus total dan menescus terjadi robekan walaupun tingkatannya masih satu atau dua," tuturnya.
"Untuk case pada Saddam Gaffar diwajibkan tindakan selanjutnya yaitu atroskopi rekonstruksi ACL," lanjut sosok yang akrab disapa dokter Amin itu.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Butuh 6-8 Bulan
Lebih lanjut, Elwizan Aminuddin menjelaskan kedua pemain tersebut butuh waktu enam hingga delapan bulan bisa melakukan aktivitas normal berlatih dan bermain sepak bola.
"Namun hal tersebut tergantung dari controling rasa traumatik masing-masing pemain. Baik Saddam dan Rizza jika bisa melakukan kontrol penuh terhadap traumatiknya tersebut dengan baik, waktu 6 bulan sudah bisa kembali," ujarnya lagi.
"Sebaliknya, jika tidak mampu, membutuhkan waktu lebih lama lagi delapan hingga sepuluh bulan."
Cedera yang dialami dua pemain ini sangat disayangkan. Saddam Gaffar misalnya, belakangan pemain bernomor punggung 9 ini mampu menunjukkan potensi yang luar biasa sebagai penyerang tengah. Bahkan, ia juga sempat beberapa kali dipanggil Shin Tae-yong ke tim nasional Indonesia.
Advertisement