Bola.com, Jakarta - Genderang perang di seri ketiga BRI Liga 1 2021/2022 akan segera dimulai. Bali United pun sudah melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi Persela Lamongan di pekan ke-12 BRI Liga 1 musim ini pada Jumat malam (19/11/2021) di Stadion Moch Soebroto Magelang.
Duel kedua tim diprediksi berlangsung sengit. Meskipun Bali United punya modal kemenangan setelah menumbangkan Persipura Jayapura di pekan kesebelas, namun Persela Lamongan juga punya ambisi yang sama.
Baca Juga
Advertisement
Terlebih mereka kalah 1-3 kontra Persib Bandung. Sejak era Liga 1, Laskar Joko Tingkir memang kerap merepotkan Serdadu Tridatu.
Jika dihitung dari Liga 1 2018, kedua tim sama-sama mengemas satu kemenangan dan dua kali hasil imbang. Ini membuktikan Persela bukanlah lawan sembarangan untuk Bali United.
Di pertemuan kali ini, tentu skuad asuhan Stefano Teco Cugurra ingin menjaga tresn positif mereka agar bisa tetap bersaing merebut tahta juara BRI Liga 1 musim ini.
Lantas bagaimana Analisa antar lini dari kedua tim? Berikut ulasan menarik dari Bola.com:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penjaga Gawang
Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra sepertinya akan dihadapkan dengan situasi sulit namun menguntungkan. Apakah dia akan memainkan Wawan Hendrawan atau Nadeo Arga Winata di bawah mistar gawang.
Keduanya tampil apik musim ini. Tapi sepertinya posisi penjaga gawang masih akan diberikan oleh Nadeo karena clean sheet yang dibukukannya dalam tiga pertandingan terakhir. Dengan kondisi ini, persaingan penjaga gawang di Bali United semakin ketat dan akan menguntungkan Bali United.
Persela Lamongan masih mengandalkan Dwi Kuswanto di bawah mistar gawang. Penjaga gawang dengan tinggi 180 cm ini menjadi andalan Persela meskipun usianya sudah tidak muda lagi. Sekarang, usia Dwi Kuswanto adalah 36 tahun.
Dalam 11 pertandingan, dia sudah 10 kali bermain dan memikul tanggung jawab sebagai kapten. Namun penampilannya juga tidak terlalu moncer. Dalam 10 pertandingan, gawangnya sudah kebobolan 14 gol. Terakhir, gawangnya kebobolan tiga gol saat menghadapi Persib Bandung.
Advertisement
Lini Belakang
William Pacheco masih menjadi andalan di lini belakang Serdadu Tridatu meskipun dia banyak mendapat kritikan dari pengamat sepak bola Bali dan suporter karena beberapa kali membuat kesalahan yang seharusnya tidak perlu.
Meskipun demikian, tidak ada lagi bek tengah asing mumpuni yang dimiliki Bali United. Hanya dia satu-satunya. Kemungkinan besar Pacheco akan berduet dengan Haudi Abdillah. Tapi tidak ada salahnya juga untuk mencoba skema untuk memainkan Reuben Silitonga untuk pertama kalinya setelah dipinjam dari Persis Solo.
Di kubu Persela, Demerson Bruno Costa akan menjadi jenderal di lini belakang. Dia punya keistimewaan karena sempat berseragam Bali United. Secara tidak langsung, dia tahu bagaimana kekuatan Bali United. Apalagi masih ada beberapa pemain yang dipertahankan sejak Liga 1 2018.
Disamping itu dia adalah teman dekat dari Stefano Lilipaly. Bersama Persela, Demerson seperti hidup kembali pasca cedera yang dialaminya.
Musim ini, dia hanya absen di laga perdana menghadapi PSIS. Selama dimainkan, Deme baru mendapat satu kartu kuning ketika menghadapi Persik Kediri. Kemungkinan dia akan diduetkan dengan Mochamad Zaenuri.
Lini Tengah
Siapa jenderal lapangan tengah sebenarnya dari Bali United? Bukan Eber Bessa atau Kadek Agung. Jawabannya adalah Brwa Nouri. Disaat pemain lain mendapat kritik keras karena tampil buruk, hanya Nouri yang luput dari kritikan.
Sebagai pemain nomor enam, dia bermain sangat tenang. Dia menjadi penghubung yang baik antara lini tengah dengan lini belakang dan lini depan Bali United. Sudah pasti Teco akan memainkannya sejak menit pertama.
Bisa saja Fadil Sausu akan dimainkan sebagai starter dan ditemani Rizky Pellu atau Stefano Lilipaly sebagai gelandang serang. Untuk Eber Bessa, Teco harus mempertimbangkan dimainkan di babak kedua karena terbukti Eber lebih efektif jika dimainkan sebagai pengganti.
Sementara di lini tengah Persela, sang arsitek Iwan Setiawan masih mempercayakannya kepada Jabar Sharza. Pemain asal Afghanistan berusia 27 tahun ini memang menjadi andalan meskipun baru dimainkan dalam lima pertandingan bersama Persela dan hanya satu kali bermain penuh saat menghadapi Persebaya Surabaya.
Serdadu Tridatu juga wajib waspada dengan barisan lini tengah Persela lain seperti Ahmad Bustomi dan Akbar Hermawan sebagai tandem ideal Jabar Sharza.
Advertisement
Lini Depan
Ilija Spasojevic tampaknya masih menjadi andalan utama Bali United sebagai target man. Apalagi dia sudah mengemas tujuh gol sejauh ini. Tapi Teco tidak ada salahnya untuk memainkan Lerby Eliandry Pong Babu jika Spaso bermain stagnan.
Lerby bisa menjadi perusak strategi Persela. Namun kedua pemain ini tidak bisa bertarung sendiri. Harus ada tandem ideal yang dimainkan. Melvin Platje masih jadi andalan di sisi sayap. Fano masih bisa bermain sebagai penyerang sayap dan opsi lainnya adalah memainkan Fahmi Al-Ayyubi karena Yabes Roni masih membela Timnas Indonesia.
Di kubu Persela, Ivan Carlos akan jadi andalan. Teco sendiri sudah tahu bagaimana kekuatan dari mantan pemainnya di Persija Jakarta tersebut. Teco bahkan tidak segan-segan menyanjung penyerang berpaspor Brasil yang sudah mengemas tiga gol untuk Persela musim ini.
“Striker bagus dan orang kuat. Finishingnya juga bagus. Saya sempat bekerja sama dengannya di Persija. Tapi saat itu dia mengalami cedera dan tidak bisa main banyak,” ungkap Teco singkat.
Persaingan Bali United dan Persela di BRI Liga 1
Advertisement