Bola.com, Makassar - Persipura Jayapura akhirnya resmi memecat Jacksen Tiago, Jumat (19/11/2021) malam. Keputusan ini diumumkan oleh Ketua Umum Persipura, Benhur Tomi Mano, melalui akun Instagram klub.
Baca Juga
Advertisement
Sehari sebelumnya, tim berjulukan Mutiara Hitam itu ditekuk Borneo FC dengan skor 0-1 pada laga pekan ke-12 BRI Liga 2021/2022 di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
Kekalahan ini merupakan kali kesembilan yang dialami Persipura Jayapura di BRI Liga 1 sekaligus membuat mereka kian terpuruk di zona degradasi dengan hanya satu kali merengkuh kemenangan.
Ironisnya, gol tunggal Borneo FC yang dicetak oleh Francisco Torres pada menit ke-71 berasal dari umpan terukur mantan ikon Persipura, Boaz Solossa. Seperti diketahui, Boaz dilepas Persipura bersama Yustinus Pae dengan alasan indisipliner.
Setelah memberi assist kepada Torres, Boaz terlihat tak melakukan selebrasi berlebihan. Ia hanya langsung berlutut dan mengambil sikap berdoa dengan keyakinan yang dianutnya.
Bisa dimaklumi, Boaz adalah bagian penting Persipura saat meraih empat trofi juara Liga Indonesia, yakni pada 2005, 2009, 2011, dan 2013, serta satu gelar juara Torabika Soccer Championship 2016.
Tiga di antara lima trofi juara itu terjadi berkat kolaborasi Boaz bersama Jacksen Tiago di Persipura. Keduanya akhirnya berpisah untuk kali kedua pada awal Juli 2021 menyusul keputusan manajemen Persipura Jayapura melepas Boaz.
Perpisahan yang meningalkan luka dan cerita dengan versi berbeda dari keduanya. Bola.com mengangkat kembali pengakuan keduanya yang diolah dari berbagai sumber.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Versi Boaz Solossa
Boaz Solossa bersama Yustinus Pae dilepas Persipura Jayapura dengan alasan meakukan tindakan indisipliner berulang kali. Satu di antaranya kebiasan menenggak minuman beralkohol.
Jacksen Tiago sempat mengungkapkan bahwa pelanggaran indisipliner tersebut terjadi sebelum laga uji coba yang dijalani Persipura menghadapi Persita Tangerang pada 13 Juni 2021.
Namun, Jacksen menolak untuk mengungkap bentuk indisipliner yang dilakukan dua pemain senior Persipura tersebut karena menurut pelatih asal Brasil itu, hanya kedua pemain itu yang punya kredibilitas untuk memberikan penjelasan.
Boaz sendiri mengaku sempat mengonsumsi minuman keras dua hari sebelum pertandingan uji coba kontra Persita Tangerang. Namun, ia membantah hal tersebut menjadi penyebab masalah yang timbul dalam laga uji coba tersebut.
Boaz menegaskan bahwa apa yang terjadi dalam pertandingan tersebut tidak ada kaitannya dengan tindak indisipliner yang ia lakukan bersama Tinus Pae.
"Saya melihat pernyataan Jacksen yang mengatakan tindak indisipliner itu membahayakan nyawa orang lain, tapi saya pikir tidak seperti itu. Saya akui, saya dan Tipa minum. Saya harus mengatakan jujur apa yang terjadi. Kami pun siap dengan keputusan manajemen, tapi akhirnya caranya yang tidak baik menurut saya," ujar Boaz.
"Saya dan Tipa tidak melakukan apa pun dalam pertandingan itu. Ketika kami berdua sudah keluar dari lapangan, peristiwa itu kemudian terjadi."
"Mungkin seandainya pertandingan itu berakhir baik-baik saja, saya rasa tidak akan ada masalah. Tapi, karena ada kejadian itu, akhirnya ada evaluasi setelah pertandingan dan kemudian saya sempat dipanggil oleh Pak Bento setelah pertandingan," lanjutnya.
Ketika dipanggil Bento Madubun, yang merupakan asisten manajer Persipura, yang berbicara di depan Jacksen, Boaz mengungkapkan bahwa ia dianggap tidak menghargai pengurus Persipura karena pelanggaran indisipliner yang berulang kali terjadi.
Boaz juga mengatakan bahwa Jacksen mengaku pemain lain di Persipura merasa terganggu dan apa yang dilakukannya bersama Tipa tidak memperlihatkan rasa respek terhadap tim.
"Saya akui itu karena memang kami sudah bersepakat untuk saling respek. Akhirnya saya dan Tipa diminta kembali ke Jayapura," ujar Boaz.
Seperti diketahui, setelah menunggu selama tiga pekan, Boaz dan Tinus Pae akhirnya mendapat kepastian berupa surat pemecatan dari Persipura.
Advertisement
Versi Jacksen Tiago
Jacksen Tiago mengaku keputusan melepas Boaz Solossa dan Yustinus Pae sudah melewati diskusi yang panjang. Seluruh elemen Persipura Jayapura, mulai dari yang terkecil sampai yang terbesar, dimintai pendapat sebelum mengambil keputusan. Menurut Jacksen sebelum laga uji coba menghadapi Persita, ada masalah berat yang terjadi.
"Kalau pertandingan resmi, saya yakin sudah pasti mereka dapat hukuman satu tahun karena doping," ujar Jacksen dalam sebuah wawancara.
Jacksen kemudian menambahkan bahwa sebelum surat pemecatan keluar dari manajemen klub, dirinya sudah berkomunikasi dari hati ke hati. Tak hanya kepada pemain, tapi juga dengan keluarganya.
"Saya kecewa bukan karena apa yang mereka lakukan, tapi caranya saja. Terus terang saya juga sedih dan tidak pernah berpikir akhirnya bisa begini. Ada Boaz dan Tipa saja Persipura tidak mudah untuk bersaing di BRI Liga 1, apalagi tanpa mereka," ujar Jacksen kala itu.
Posisi Persipura di BRI Liga 1 Saat Ini
Advertisement