Bola.com, Jakarta - Kiper Persebaya Surabaya, Satria Tama mengungkap sosok pemain idolanya yakni mendiang Choirul Huda, legenda Persela Lamongan.
Di mata Satria Tama, almarhum bukan hanya kiper andalan Persela tapi juga kapten yang mengayomi seluruh pemain dengan ketegasan dan kewibawaannya.
Advertisement
"Kebetulan saya juga berposisi kiper. Almarhum adalah inspirasi dan anutan saya dalam berkarier sebagai kiper," ungkap Satria Tama.
Menurut Satria Tama, seorang kiper harus memiliki mental dan stamina yang baik.
"Beban seorang kiper berbeda dengan pemain di posisi lain. Satu kesalahan kecil saja akibatnya fatal buat tim. Itulah mengapa saya selalu berusaha terus menjaga konsetrasi saat tampil di lapangan. Serta stamina dengan menjaga pola makan dan istirahat teratur," kata Satria Tama.
Satria Tama termasuk kiper papan atas yang beredar di kompetisi kasta tertinggi Tanah Air. Tapi, pria kelahiran Sidoarjo, 23 Januari 1997 ini belum merasakan atmosfer laga di BRI Liga 1 karena menjalani perawatan untuk menyembuhkan cedera lutut yang menimpanya saat Persebaya Surabaya berujicoba dengan Persela Lamongan, Juni silam.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Cerita Unik
Layaknya seorang pemain, Satria Tama juga menyimpan pengalaman unik saat tampil di lapangan hijau. Kejadian itu terjadi bukan pada kompetisi resmi.
Kala itu, Satria Tama bermain pada sebuah turnamen sepak bola kampung. Kebetulan lapangan sepakbola turnamen itu berdekatan dengan rumah warga yang beternak kambing. Alhasil, saat jeda pertandingan, kambing ternak itu masuk ke lapangan untuk memakan rumput.
"Pemain kedua tim terpaksa ramai-ramai menghalau kambing-kambing itu keluar lapangan agar kembali bisa bermain," tutur Satria Tama.
Sebagai kiper yang sudah berkiprah di kompetisi kasta tertinggi, Satria Tama juga membagikan kiatnya buat pemain muda.
"Terus fokus berlatih dan jangan pernah putus asa. Juga jangan lupa selalu berdoa," kata Satria Tama yang selalu menyempatkan diri menghubungi orangtua dan istri sebelum tampil bersama tim yang dibelanya ini.
Advertisement