Bola.com, Sleman - Gelandang Persib Bandung, Dedi Kusnandar dikenal sebagai gelandang jempolan di sepak bola Indonesia. Umpan terukur dan ketenangannya dalam mengolah bola kerap membuat tim lawan kewalahan.
Makanya, tidak heran Dedi selalu mendapat kepercayaan lebih dari pelatih untuk tampil. Sejauh ini, Dedi sudah tampil sebanyak 12 pertandingan bersama Persib Bandung di BRI Liga 1 2021/2022.
Baca Juga
Advertisement
Karena penampilannya itu, Dedi mendapat julukan Kroosnandar dari suporter Persib yang biasa disebut Bobotoh. Julukan tersebut disematkan karena permainannya dianggap seperti gelandang Timnas Jerman, Toni Kroos.
Dedi mengaku tidak mengetahui awal mula dirinya mendapat julukan Kroosnandar. Julukan itu tiba-tiba saja ramai jadi pembahasan di media sosial baik itu Twitter, Facebook dan Instagram.
"Enggak tahu itu siapa yang pertama, tapi saya gak menempatkan nama Kroosnandar, Kusnandar saja. Orang di medsos melihat saya ada Kroosnandar, aduh jauh sekali," kata gelandang senior Persib Bandung itu dalam channel YouTube Tieno Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Inspirasi
Akan tetapi, pemain berusia 30 tahun ini tidak menampik bila dia mengidolakan Toni Kroos. Menurutnya, pemain Real Madrid tersebut sebagai salah satu gelandang terbaik di Dunia.
"Cuma sebagai inspirasi, sebagai pemain sepak bola gelandang di dunia salah satunya Tony Kroos," ucap pemain yang akrab disapa Dado ini
Dado mengakui ada beban berat jika harus disandingkan dengan Toni Kroos secara permainan. Namun, dia tidak menolak apabila masih ada yang menyebutnya sebagai Toni Kroos-nya Indonesia.
"Kalau di sandingkan berat ya, jauh lah cuma ya enggak bisa melarang juga. Biar orang yang menilai dan saya gak menganggap saya sebagai Toni Kroos. Cuma dia sebagai inspirasi dalam bermain sepakbola," jelasnya.
Advertisement
Pemain yang Sulit Dikawal
Disinggung mengenai pemain yang paling sulit dikawal, Dado menyebut satu nama yakni gelandang PSM Makassar, Wiljan Pluim. Aksi pemain asal Belanda tersebut kerap membuat Dado kerepotan.
"Karena selama saya bermain susah dijaga, sudah lama susah melawan Wiljan Pluim tuh. Karena saya posisinya gelandang jadi susah, tetapi saya acungi jempol dengan kualitas dan teknik yang luar biasa," paparnya.
Â
Intip Posisi Tim Favoritmu
Advertisement