Sukses


Cerita Fabiano Beltrame: Sosok Paman Menjadi Sumber Insipirasinya Tekuni Sepak Bola

Bola.com, Jakarta - Bagi pecinta sepak bola Indonesia, nama Fabiano Beltrame cukup mudah dikenali sebagai pemain belakang yang tangguh. Pemain berdarah Brasil itu sudah melanglang buana di pentas Liga Indonesia bahkan sejak tahun 2005.

Atau sudah 16 tahun Fabiano Beltrame menjalani karier di sejumlah klub Indonesia, mulai dari Persmin Minahasa, Persela Lamongan, Persija Jakarta, Arema FC, Madura United, Persib Bandung, dan PSS Sleman.

Ia sempat menjadi andalan lini pertahanan PSS di Piala Menpora 2021 yang digelar pada Maret dan April lalu. Ia tampil enam kali dan menjadi kunci kesuksesan PSS mengunci peringkat ketiga dalam turnamen pramusim itu.

Kini Fabiano menjadi benteng kukuh pertahanan Persis Solo di Liga 2 2021. Ia sedang berjibaku membawa Laskar Sambernyawa (julukan Persis) untuk mewujudkan target segera mentas ke Liga 1.

Menengok jauh ke belakang, sepak bola memang sudah menjadi kegiatan sehari-harinya sejak kecil. Maklum, pemain naturalisasi yang satu ini, lahir dari keluarga besar yang semuanya menggeluti olah raga si kulit bundar tersebut.

Tak heran, sepak bola pun menjadi kegiatan yang sangat digemarinya dimasa-masa kecil. Terlebih, ketika seorang paman dari keluarga ayahnya sempat menjadi pemain profesional di Brasil, negara Fabiano Beltrame.

Hal itu membuatnya semakin menggandrungi sepak bola hingga mencoba berkarir dan bisa berkiprah pada kompetisi tertinggi di Tanah Air hingga saat ini.

"Saya memang lahir dari keluarga yang semua pemain bola, apalagi saudara papah saya pernah main di tim besar liga 1 yang ada di Brasil. Hampir 15 tahun beberapa tim pernah dibelanya dan dia memang jadi motivator bagi saya sejak dulu," cerita Fabiano Beltrame dalam channel youtube Tiento Indonesia.

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Jadi Motivasi

Melihat aksi pamannya, Fabiano Beltrame mengaku semakin termotivasi untuk bisa jadi pemain sepak bola profesional di negaranya, Brasil.

"Saya sering lihat saudara papah saya di TV dan itu jadi motivasi saya untuk jadi pemain bola. Kalau dia pergi ke klub saya suka dibawa biar kenal suasana tim dan bagaimana nonton di stadion. Dari kecil saya sudah cinta bola, gila sepak bola," tutur Fabiano.

Bahkan menurut pemain kelahiran Brasil, 29 Agustus 1982 ini, ayahnya juga sempat mencoba jadi pemain sepak bola di kampung halamannya. Meski bermain di kampung lanjut Fabiano, ayahnya termasuk pemain yang berkualitas dan bisa jadi pemain profesional.

"Tapi karena butuh kerja di desa tempat kami lahir, jadi mereka punya tanah pertanian yang harus digarap dan harus bantu papah mamah, sehigga karir sepak bolanya tidak diteruskan," terang Fabiano Beltrame.

3 dari 4 halaman

Kenangan Klub Pertama

Fabiano mengaku awal mendapat kontrak secara profesional di klub sepak bola saat berusia 19 tahun di klub Sao Jose, Brasil. Meski tim junior tetapi ia mendapat kontrak secara profesional.

"Jadi saya bisa main di junior dan senior. Itu juga cara manajemen untuk mempertahankan pemain, mungkin kontrak bisa dua tahun, apalagi pemain muda yang bagus agar tidak lari ke tim lain," ucap Fabiano.

Setelah lima tahun memperkuat Sao Jose, Fabiano mengaku mendapat tawaran untuk berkarir di Indonesia, yakni di Persela Lamongan dari seorang agen temannya yang lebih dulu telah berkarir di Indonesia, apalagi saat itu kompetisi di Brasil akan segera berahir sehingga tawaran tersebut tidak di sia-siakan.

"Saat itu liga di Brasil memang sudah mau selesai lalu saya bicara sama manajemen dan mereka mau melepas saya. Saat itu memang klub kami hanya main dari Januari sampai awal April. Dan semua pemain di Brasil memang bermimpi kalau tidak bisa main di klub besar, harus main di luar negeri," tutur Fabiano.

4 dari 4 halaman

Punya Segudang Pengalaman

Fabiano Beltrame mengawali karirnya di Indonesia pada tahun 2005-2006 di Persela Lamongan kemudian pindah ke Persmin Minahasa pada musim 2007-2008.

Pemain yang kini berusia 39 tahun itu sempat kembali ditarik ke Persela Lamongan pada musim 2008-2011, lalu berlabuh ke Persija Jakarta (2011-2014), Arema Cronus, Madura United, Persib Bandung pada musim 2019, dan PSS Sleman.

Kini, Fabiano mencoba turun kasta dengan memperkuat Persis Solo yang berlaga di Liga 2 2021/2022. "Sekarang main di Persis Solo dan sudah hampir 17 tahun di Indonesia, sudah beberapa tim di Indonesia yang saya bela. Saat ini di Solo, biar saya bantu mereka lolos ke Liga 1," pungkas Fabiano Beltrame.

Sumber: Youtube Tiento Indonesia

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer