Bola.com, Makassar - PSM Makassar belum merilis nama pelatih anyar di BRI Liga 1. Tetapi, berdasarkan sumber Bola.com, Joop Gall sudah menjalin kesepakatan dengan tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan itu.
Joop Gall yang sebelumnya menjadi asisten pelatih Jean Paul van Gastel di Guangzhou City (China), akan menggantikan peran Milomir Seslija sebagai pelatih kepala Tim Juku Eja.
Baca Juga
Advertisement
Sebagai pelatih, pria kelahiran Groningen, 25 Desember 1963 tersebut lebih banyak menghabiskan karier kepelatihannya sebagai asisten dan carateker. Namun, ia pernah menjadi pelatih kepala di Go Ahead Eagles dan FC Emmen.
"Joop Gall memilki ilmu kepelatihan dan pengalaman yang baik. Semoga dia sukses bersama PSM," ujar Bonnie Fautngil, eks asisten pelatih PSM Makassar yang dikonfirmasi Bola.com, Sabtu (25/12/2021).
Bonnie mengaku dekat dengan Jean Paul van Gastel yang mengajak Joop Gall bersama menangani Guangzhou City pada musim 2021. Sebelumnya, Jean Paul van Gastel adalah asisten Giovanni van Bronckhorst di klub China tersebut.
"Beberapa waktu lalu agen Joop Gall menghubungi saya untuk mencari tahu soal PSM Makassar. Saya bilang, PSM adalah tim yang memiliki tradisi yang baik di kompetisi Indonesia," terang Bonnie.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
PSM Lekat dengan Pelatih asal Belanda
Kalau berjalan lancar, kehadiran Joop Gall membuat PSM Makassar kian lekat sebagai klub yang kerap memakai jasa pelatih berpaspor Belanda. Nama Henk Wullems jadi pelatih pertama yang bergabung di Tim Juku Eja.
Pada Liga Indonesia 1999/2000, manajemen PSM memakai jasa pelatih yang membawa Mastrans Bandung Raya meraih trofi juara 1995/1996 itu dengan status direktur teknik.
Henk Wullems bekerjasama dengan Syamsuddin Umar membawa PSM Makassar meraih trofi juara Liga Indonesia 1999/2000, setelah mengalahkan PKT Bontang dengan skor 3-2 pada laga final di Stadion Gelora Bung Karno, 23 Juli 2000.
Jelang musim 2010/2011, PSM kemudian mendatangkan Robert Alberts yang sebelumnya membawa Arema Indonesia juara Liga Super Indonesia 2009/2010. Bersama Robert, PSM sempat bertengger di papan atas klasemen musim 2010/2011.
Namun, Robert memutuskan pergi setelah PSM memilih hengkang dari kompetisi Liga Super Indonesia untuk bergabung jadi tim peserta Liga Primer Indonesia (LPI) yang saat itu berstatus breakaway league.
Â
Advertisement
Diasuh Eks Bek Timnas Belanda
Untuk menggantikan peran Robert menghadapi persaingan di LPI, PSM memakai jasa eks bek Timnas Belanda, Wim Rijsbergen. Namun eks asisten pelatih Timnas Belanda di Piala Dunia 2006 itu tak lama menangani Juku Eja, karena diplot menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Robert kemudian kembali ke PSM pada 2016 menggantikan peran Luciano Leandro (Brasil) di ajang Torabika Soccer Championship. Seperti sebelumnya, Robert membawa PSM stabil di papan atas klasemen.
Pada Liga 1 2017, PSM bertengger di peringkat tiga dan menjadi runner-up pada musim berikutnya. Jelang musim 2019, Robert tiba-tiba mundur dari PSM Makassar dengan alasan kesehatan.
Â
Juara Piala Indonesia 2019
Belakangan Robert diketahui menerima tawaran manajemen Persib Bandung. PSM pun mendatangkan Darize Kalezic, pelatih berdarah Bosnia tapi berpaspor Belanda.
Saat menangani PSM, Darije ditemani Bonnie Fautngil. Bersama Darije dan Bonnie, PSM meraih juara Piala Indonesia 2019 setelah menyingkirkan Persija Jakarta di partai puncak.
Pada musim itu, PSM juga berhasil menembus semifinal Piala AFC zona Asean.
Advertisement