Bola.com, Jakarta - Tiga negara sempat menjadi calon lawan uji coba Timnas Indonesia pada FIFA Matchday akhir bulan ini. Ketiganya adalah Tajikistan, Bangladesh, dan Brunei Darussalam.
Timnas Indonesia bersiap untuk menghadapi FIFA Matchday pada 24 Januari-1 Februari 2022 dengan memaksimalkan dua slot latih tanding yang tersedia.
Baca Juga
Advertisement
Belakangan, Tajikistan tereliminasi dari kandidat negara yang dapat ditantang Timnas Indonesia. Lantas, tinggal Bangladesh dan Brunei Darussalam yang bisa menjadi lawan bagi tim berjuluk Skuad Garuda itu.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi membeberkan penyebab Timnas Indonesia tidak jadi melawan Tajikistkan dalam FIFA Matchday Januari-Februari 2022.
"Beberapa hari lalu, Tajikistan mengabarkan bahwa mereka tidak punya pelatih. Sampai sekarang juga tidak ada pelatih. Mereka pun tidak berani menggelar uji coba," ujar Yunus Nusi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tajikistan Tanpa Pelatih Selama 7 Bulan
Yunus Nusi bercerita penjajakan uji coba dengan Tajikistan berawal dari pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23 di sana pada Oktober 2021.
Yunus Nusi mengatakan bahwa Tajikistan berminat untuk berlatih tanding dengan Timnas Indonesia dalam suatu kesempatan, namun niat itu buyar karena negara Asia Tengah itu tidak punya pelatih selama tujuh bulan terakhir.
Sebelumnya, Tajikistan ditangani oleh Usmon Toshev sejak 2018. Namun, pelatih asal Uzbekistan itu mundur pada Juni 2021. Saat ini, Tajikistan dipegang oleh Mubin Ergashev sebagai pelatih interim.
Advertisement
2 Kali Lawan Bangladesh
Calon lawan Timnas Indonesia mengerucut menjadi Bangladesh dan Brunei Darussalam. Namun, PSSI lebih condong dengan negara pertama.
Per ranking FIFA 23 Desember 2021, Bangladesh berada di peringkat ke-186 dan Brunei Darussalam di urutan ke-188, jauh di bawah Timnas Indonesia yang menempati posisi ke-164.
"Untuk FIFA Matchday nanti, kami sedang berkomunikasi dengan Bangladesh karena mereka mau ke sini. Mereka minta dua kali bermain," papar Yunus Nusi.
"Jadi, kalau Bangladesh minta dua kali uji coba, Brunei Darussalam tidak jadi. Sebab aturannya, FIFA Matchday hanya dua kali bertanding," jelasnya.