Bola.com, Jakarta - Penjaga gawang Madura United, Muhammad Ridho Djazulie melelang jersey yang dimilikinya. Hasil lelang itu nanti akan disumbangkan untuk keluarga mendiang Taufik Ramsyah, kiper klub Liga 3 Tornado FC.
Gerakan tersebut dilakukan bersama dengan para kiper profesional lainnya yang tergabung dalam Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Upaya ini sedang dinakhodai oleh kiper Persija Jakarta, Andritany Ardhiyasa.
Baca Juga
Advertisement
Ridho membuka lelang itu mulai dari nominal Rp500 ribu dalam kurun waktu, Sabtu-Kamis, 8-13 Januari 2022. Para peminat, bisa mendapat jersey klub Madura United dengan menghubungi akun media sosial kiper asli Pekalongan itu.
“Para kiper di Indonesia menjalin aksi solidaritas terhadap almarhum Taufik Ramsyah berupa pelelangan jersey para kiper. Dan seluruh hasil lelang tersebut akan dikirimkan kepada keluarga almarhum Taufik di Kuansing, Riau,” kata Ridho.
Taufik Ramsyah meninggal dunia usai mengalami cedera kepala pasca berbenturan dengan pemain lain saat melawan Wahana FC dalam babak 6 besar Liga 3 Riau pada 18 Desember 2021. Taufik sedang mencoba mengamankan bola, apa daya benturan tidak bisa terhalang.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Risiko Besar
Ridho mengakui, menjadi kiper memang memiliki risiko besar dan berpotensi mengalami benturan sangat besar ketimbang pemain yang berposisi berbeda lainnya.
Hal itu terutama terjadi saat kemelut di depan mulut gawang atau sedang mencoba menghalau bola di antara pemain sedang berduel, baik untuk mengamankan ataupun mencetak gol.
“Kecelakaan seperti itu tidak bisa diperkirakan. Saya beberapa kali dilarikan ke rumah sakit karena benturan, pasti suporter Madura United sering melihat itu. Jangan anggap remeh perjuangan kami di lapangan,” imbuhnya.
Kronologi insiden ini terjadi ketika Taufik hendak menangkap bola liar sambil menjatuhkan badan, kepala dia bertabrakan dengan pemain Wahana FC. Kiper kelahiran 12 Mei 2001 itu menderita cedera serius sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Advertisement
Benturan di Kepala
Taufik Ramsyah dikabarkan mengalami pendarahan di hidung dan mulut ketika kepalanya terbentur. Penjaga gawang asal Kabupaten Kuantan, Riau itu sempat dioperasi, namun nyawanya tidak tertolong.
Kiper berusia 20 tahun itu dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (21/12/2021) akibat benturan yang dialaminya itu.
Kabar ini menjadi duka sepak bola nasional karena Taufik menambah panjang daftar pemain yang meninggal setelah melakoni pertandingan di pentas sepak bola Indonesia.