Bola.com, Jakarta - Hampir semua pesepakbola punya idola yang jadi insipirasi dalam permainanya. Biasanya pemain yang lebih senior dijadikan idola atau pemain yang sudah populer.
Tapi ada pengecualian bagi bek kiri Arema FC, Didik Ariyanto. Pemain 30 tahun itu punya idola mantan rekannya sendiri ketika masih merintis sebagai pemain profesional.
Advertisement
Dalam kanal Youtube Tiento Indonesia, dia menyebut nama mantan pemain Persebaya Surabaya yang kini bermain di Bhayangkara FC, Andik Vermansah. Padahal dia pemain domisili di Malang dan kini membela Arema yang merupakan tim rival Persebaya.
"Kalau pemain idola di Indonesia, Andik Vermansah. Karena dia ngeyel, kerja keras, dribel bagus, lari bagus. Pernah ketemu di PON Jawa Timur dan Timnas Indonesia U-22 tahun 2012,” katanya.
Ternyata, Didik pernah menyampaikannya langsung kepada Andik terkait pandangannya soal pemain idola. "Dulu sempat cerita-cerita atau sharing kok bisa dia main seperti itu," kenang Didik.
"Dia jawab kalau dulu kerja keras dan latihan terus. Waktu saya bilang mengidolakannya, dia jawab: Opo ae lur, podo ae bal-balan (apa kamu ini saudara, sama saja sepakbola),” lanjutnya lalu tertawa.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Unik
Kisah pemain idola ini memang agak unik. Jarang pemain mengidolakan rekan satu angkatan. Ditambah lagi mereka berasal dari daerah yang klubnya jadi rival.
Selain itu, posisi bermain keduanya berbeda. Andik sebagai gelandang, striker atau sayap. Sedangkan Didik berposisi bek kiri.
Namun demikian, Didik membuktikan jika pemain idola tak harus berasal dari posisi yang sama, bukan dari tim rival, atau pemain yang lebih senior.
Sayangnya, karier Didik tak sehebat Andik. Karena dia lebih banyak menghabiskan kariernya di Liga 2. Seperti Persiba Bantul, Perssu Sumenep, Persewangi Banyuwangi dan masih banyak tim kasta kedua lainnya.
Dan dia bersyukur di usia kepala tiga, justru berhasil menembus kasta tertinggi. Kompetisi yang sama dengan idolanya, Andik. Kini Arema dan Bhayangkara bersaing di papan atas Liga 1.
Sayang, saat dua tim bertemu, Minggu (09/01/2022) di Stadion Kompyang Sujana, Didik tak dapat kesempatan main. Sementara Andik jadi starter di Bhayangkara.
Advertisement