Bola.com, Bandung - Siapa yang tidak kenal dengan mantan pemain Persib Bandung, Atep. Pria berusia 36 tahun ini menjadi pesepak bola tersukses di skuad Maung Bandung.
Atep pernah mengukir sejarah bersama Persib dengan menyabet gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 dan Piala Presiden 2015. Berkat pencapaiannya itu, Bobotoh semakin jatuh cinta dan memberikan julukan 'Lord Atep'.
Baca Juga
Advertisement
Pemain kelahiran Cianjur, 5 Juni 1985 ini memperkuat Persib selama 10 musim. Kebersamaan Atep dengan Persib akhirnya berakhir pada Kompetisi Liga 1 2019.
Namun di balik kesuksesannya, Atep ternyata punya cerita menarik tentang masa kecilnya. Dia mengaku sering menghabiskan waktu dengan bermain sepak bola di depan rumahnya.
"Kebetulan depan rumah saya itu ada lapangan, jadi keseharian saya itu dihabiskan di lapangan. Setelah pulang sekolah main layangan terus sore main sepak bola lawan kampung sebelah," kata Atep dalam channel YouTube Tiento Indonesia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bermain Tanpa Alas Kaki
Setelah beranjak dewasa, Atep diberikan sepatu oleh sang ayah. Sebagai pemain kampung pada umumnya Atep sebelumnya lebih sering bermain sepak bola tanpa alas kaki.
"Sekitar 13 tahun saya mulai pakai sepatu karena ada pertandingan antar RT 17 Agustusan. Kita sering menang terus waktu itu, saya posisi striker walaupun badan kecil tapi punya kecepatan," paparnya.
Atep pun masih ingat sepatu pertama yang dia gunakan. Eks pemain Persija Jakarta ini mendapat sepatu tersebut dari sang ayah yang membelinya dengan harga Rp 15ribu.
"Harganya RP 15ribu. Waktu itu saya minder karena dulu gabung sama teman-teman di kampung itu kan wah (pakai sepatu), karena kebanyakan tanpa sepatu," tuturnya.
Seiringnya waktu, Atep mulai serius menggeluti si kulit bundar. Terlebih, keinginannya itu menjadi pemain sepak bola mendapat dukungan penuh dari keluarga.
Advertisement
Asep Dayat
Pada satu waktu, Atep dikagetkan dengan kabar Persib Bandung akan bertanding di kampung halamannya. Kabar tersebut membuat masyarakat Cianjur antusias.
"Ada pertandingan Persib lawan kampung sebelah dan waktu itu ramai banget. Pasang spanduk di mana-mana karena dulu gak ada sosial media seperti sekarang. Promosinya juga pakai toa, jadi ramai lah," katanya.
Atep bahkan sempat ingin dipanggil Asep Dayat, mantan pemain Persib era 90-an. Alasannya, karena Asep Dayat punya posisi yang sama dengan Atep sebagai penyerang.
"Waktu itu di spanduk saya lihat ada Asep Dayat. Jadi waktu itu saya ingin panggil Asep Dayat karena striker, saya akhirnya dipanggil Asep Dayat sama teman-teman," kenangnya.
"Saya nonton Timnas Indonesia, karena saya striker saya lihat ada Kurniawan, bagus kan mainnya dan saya juga ingin dipanggil Kurniawan saat itu. Ya Kurniawan idola lah," paparnya.Â