Bola.com, Jakarta - Sejumlah pemain asing BRI Liga 1 2021/2022 berminat untuk dinaturalisasi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) dan membela Timnas Indonesia. Cara itu dipandang sebagai jalan pintas legiun impor untuk bermain lebih lama di Indonesia.
Selain itu, pemain asing yang dinaturalisasi juga dapat membela Timnas Indonesia seperti bek Persib Bandung, Victor Igbonefo.
Baca Juga
Advertisement
Makan Konate, misalnya, gelandang Persija Jakarta itu tertarik untuk dinaturalisasi. Namun, pemain berusia 30 tahun itu telah dipanggil Timnas Mali.
"Kalau ada alasan dan rezekinya, pasti bisa menjadi WNI. Sebab sebelumnya pernah diproses," kata Konate dalam YouTube Atep TV.
"Namun, saya dipanggil ke Mali. Kalau ada kesempatan untuk menjadi WNI, tidak ada masalah," imbuh pemain berusia 30 tahun itu.
Syarat untuk menjadi WNI selain punya garis keturunan atau mendapatkan naturalisasi melalui jalur istimewa, setiap warga negara asing perlu tinggal lima tahun beruntun atau sepuluh tahun tidak berturut-turut di Indonesia.
Konate tidak punya darah Indonesia dan belum pernah menetap lima tahun berturut-turut, tapi telah lama berkarier di Indonesia.
Selama berada di Indonesia, Konate membela PSPS Pekanbaru pada 2012-2013, Barito Putera pada 2013, Persib Bandung pada 2014-2015, Sriwijaya FC pada 2018, Arema FC pada 2018-2019, Persebaya Surabaya pada 2020, dan Persija Jakarta pada 2021.
Pada Juni 2021, Makan Konate dipanggil Mali untuk tiga partai uji coba melawan Aljazair, Kongo, dan Tunisia. Namun, pemain kelahiran 10 November 1991 itu sama sekali tidak dimainkan.
Selain Konate, siapa lagi pemain asing di BRI Liga 1 yang ingin menjadi WNI?
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Renan Silva
Renan Silva dilepas Bhayangkara FC pada bursa transfer paruh musim. Dia memilih untuk bergabung dengan Madura United demi dapat menjadi WNI.
Padahal, Renan mengaku mendapat beberapa tawaran dari klub dari Malaysia, Thailand, hingga Uni Emirat Arab. Namun, dia secara khusus menyatakan ingin terus berkarier di Indonesia. Tiba di Indonesia pada 2018, ia tinggal membutuhkan waktu setahun lagi untuk jadi WNI.
"Dari klub Thailand, Malaysia, dan UEA yang memberi tawaran pada saya. Saya rencana ingin naturalisasi di Indonesia, ingin bantu Timnas Indonesia. Saya senang ada di sini dan saya akan tetap di sini," ujar Renan.
Advertisement
Lee Yoo-joon
Gelandang Bhayangkara FC, Lee Yoo-joon disebut sempat menjalani proses naturalisasi. Pemain asal Korea Selatan itu telah tinggal di Indonesia sejak 2016.
Sesuai peraturan, Lee Yoo-joon telah berhak mendapatkan status WNI pada tahun lalu. Namun, tersiar kabar bahwa proses naturalisasinya tersendat.
Pada Oktober 2020, Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mengungkapkan pihaknya menyetop proses naturalisasi pesepak bola asal Korea Selatan. Dia tidak mengungkap identitasnya, namun mengarah ke Lee Yoo-joon.
Bruno Silva
Sudah lama Bruno Silva berkeinginan menjadi WNI. Bomber PSIS Semarang itu telah menetap di Indonesia sejak 2018.
"Saya jelaskan, saya tahu usia saya sudah lanjut, namun saya berniat melanjutkan sepak bola di negara ini. Saya melihat ada kans untuk bermain buat Timnas Indonesia, itu adalah keinginan dan kemauan saya. Jika saya ada kesempatan untuk dinaturalisasi, saya mau," kata Bruno Silva kepada Bola.com medio April 2020.
"Saya paham ini tidak sederhana, pasti akan sangat birokratis. Tapi, bisa bermain untuk Timnas Indonesia akan luar biasa buat saya. Soal keluarga saya di Brasil, saya yakin mereka akan mendukung niat saya bermain untuk Timnas Indonesia," jelas pemain yang tidak didaftaran PSIS untuk putaran kedua BRI Liga 1 itu.
Advertisement