Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Haruna Soemitro mengkritik Shin Tae-yong dengan terbuka. Dia menyentil pelatih Timnas Indonesia untuk memenuhi target juara pada 2022.
Haruna meminta Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia tidak sekedar menjadi runner-up, melainkan mengangkat trofi juara pada Piala AFF 2022.
Baca Juga
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Rapor Pemain Lokal pada Dua Laga Home Timnas Indonesia di Kualifiaksi Piala Dunia 2026: Ridho Tak Tergantikan, Marselino Jadi Pahlawan
Advertisement
Shin Tae-yong baru saja mengantarkan Timnas Indonesia sebagai runner-up Piala AFF 2020 setelah kalah agregat 2-6 dari Thailand.
Haruna juga menuntut Shin Tae-yong mempersembahkan trofi Piala AFF U-23 2022 di Kamboja pada bulan depan.
Kritikan dari Haruna itu terjadi dalam rapat evaluasi pasca-Piala AFF 2020 yang dihadiri oleh Ketua PSSI Mochamad Iriawan, Wakil Ketua PSSI Iwan Budianto, Sekjen PSSI Yunus Nusi, Wakil Sekjen PSSI Maaike Ira Puspita, Direktur Teknik Indra Sjafri, dan dua anggota Exco PSSI, Endri Erawan serta Vivin Sungkono.
Haruna bercerita mengenai evaluasinya terhadap Shin Tae-yong itu dalam podcast di JPNN.
"Saya menyampaikan dalam rapat evaluasi, kalau hanya menjadi runner-up Piala AFF, tidak perlu Shin Tae-yong. Sebab, Timnas Indonesia sudah enam kali menjadi runner-up," ucap Haruna.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Shin Tae-yong Diklaim Tersinggung
Haruna juga mengklaim bahwa Shin Tae-yong tersinggung dengan kritikannya itu karena merasa diintervensi dan tidak mendapatkan dukungan dari PSSI.
"Shin Tae-yong tersinggung. Seolah-olah kami merecoki dia. Saya bilang 'bagaimana Anda bisa tersinggung dengan kritik saya? Saya adalah Exco yang membawa aspirasi dari sekian banyak klub dan stakeholder'," ujar Haruna.
"Tidak bisa Anda jawab dengan tersinggung dan beban Anda berat. Orang bekerja bebannya berat. Dia bilang bebannya berat karena harus melatih Timnas Indonesia, U-23, dan U-19."
"Dia merasa sekarang malah dikritik terus dan tidak berikan dukungan. Justru kritik ini adalah diskusi untuk mencari jalan keluar secara bersama-sama," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Direktur Madura United itu.
Advertisement
Kontrak Shin Tae-yong Bisa Diperpanjang
Buka-bukaan Haruna itu bikin gaduh media sosial. Buntutnya, pria yang juga menjabat menjadi Direktur Madura United ini dituntut mundur dari kursi Exco PSSI.
Sekjen PSSI, Yunus Nusi mencoba menengahi kondisi ini dengan menjamin bahwa posisi Shin Tae-yong tetap aman di Timnas Indonesia, bahkan kontraknya dapat diperpanjang.
"Dalam diskusi dan rapat di internal PSSI, semua tetap menghargai suatu keputusan yang bersifat kolektif kolegial," kata Yunus Nusi dalam keterangan tertulisnya.
Shin Tae-yong masih terikat kontrak sebagai manajer pelatih Timnas Indonesia dengan PSSI hingga Desember 2023 setelah meneken perjanjian selama empat tahun pada Desember 2019.
"Keputusan kolektif kolegial PSSI itu antara lain tetap memberikan kepercayaan kepada Shin Tae-yong hingga 2023 sesuai kontraknya," jelas Yunus Nusi.
"Bahkan, tidak menutup kemungkinan untuk kami memperpanjang kontrak Shin Tae-yong jika performa Timnas Indonesia terus meningkat," tutur Yunus Nusi.