Bola.com, Jakarta - Kiper Persiraja, Fakhrurrazi Quba, menggagalkan tendangan penalti Feri Pahabol pada menit ke-55.
Aksi heroik Quba ini memaksa hasil akhir laga kedua tim berakhir tanpa gol pada pekan ke-20 BRI Liga 1 di Stadion Kompyang Sujana Denpasar, Bali, Minggu (16/1/2021).
Advertisement
Pemandangan bertolak belakang pun tampak pada ekspresi Fakhrurrazi Quba dan Feri Pahabol. Mantan kiper Semen Padang itu pun berteriak keras sebagai bentuk eforia.
Sementara Feri Pahabol hanya bisa menunduk dan memegang kepalanya sebagai tanda penyesalan.
Namun di balik drama itu, tanpa diduga Quba secara tak langsung juga membuat Feri Pahabol kecewa berat. Pasalnya, hari itu kapten Persipura itu sedang berulang tahun ke-30. Namun dia gagal memberi kado indah bagi dirinya sendiri.
"Saya minta maaf kepada masyarakat Papua. Hari ini kami tak bisa menang. Kami akan tampil lebih bagus lagi di pertandingan berikutnya," ucap Feri Pahabol saat sesi jumpa pers tanpa menyebut dirinya sedang berulang tahun.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jejak Feri Pahabol
Feri Pahabol lahir di Yahukimo, Papua, 30 Januari 1992.
Awal kariernya dimulai dari Persiwa U21 pada 2008. Tiga tahun berikutnya, dia masuk tim senior Persiwa. Feri Pahabol hijrah ke Jayapura dan menjadi penggawa Persipura 2012-2017.
Dia juga sempat berbaju Persidafon dan Kalteng Putra. Setelah Boaz Solossa pindah ke Borneo FC, kini Pahabol dipercaya sebagai kapten tim Mutiara Hitam di BRI Liga 1 2021-2022.
Advertisement