Bola.com, Makassar - PSM Makassar akan menjalani uji coba dengan klub Liga 2, Sulut United di Stadion Gelora BJ Habibie, Pare Pare, Senin (6/6/2022).
Bagi tim berjulukan Juku Eja tersebut, laga ini bukan sekadar menilai kemampuan tim, tetapi juga mengukur kelayakan stadion yang rencananya bakal jadi homebase tim kebanggaan warga Sulawesi Selatan itu di BRI Liga 1 2022/2023.
Baca Juga
Advertisement
Dihubungi Bola.com, Sabtu (4/6/2022), eks jenderal lapangan The Maczman, Andi Coklat, mengungkapkan suporter PSM Makassar sangat antusias menanti laga ini.
"Begitu juga para pecinta PSM di Pare Pare dan sekitarnya. Apalagi, ini kali pertama buat suporter menyaksikan aksi pemain PSM secara langsung di kandang sendiri sejak 2000 lalu," ujar Andi Coklat.
Seperti diketahui, kali terakhir PSM Makassar menjamu lawan pada laga resmi terjadi ketika menjamu Barito Putera pada Liga 1 2000 di Stadion Mattoangin, 15 Maret 2000.
Setelah itu, kompetisi tak dilanjutkan gegara pandemi Covid-19. Stadion Mattoangin pun sudah rata dengan tanah tanpa ada kejelasan kapan mulai dibangun kembali.
Begitu pun ketika berkiprah di Piala Menpora 2021 dan BRI Liga 1 2021/2022, semua laga PSM Makassar berlangsung di luar Sulawesi Selatan.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Merenovasi Stadion Gelora BJ Habibie
Belakangan, manajemen PSM Makassar menjalin kesepakatan dengan Pemkot Pare Pare untuk merenovasi Stadion Gelora BJ Habibie agar bisa dijadikan kandang skuad Juku Eja di BRI Liga 2022/2023.
"Semoga uji coba kontra Sulut United berjalan lancar dan aman buat kedua tim. Khususnya para pemain PSM yang akan mewakili Indonesia di Piala AFC 2022," terang Andi Coklat.
Â
Advertisement
Menanti Aksi Everton
Andi Coklat pun berharap pada laga nanti, striker anyar PSM, Everton Nascimento, menunjukkan kemampuannya dalam mencetak gol di hadapan publik sendiri.
Pada dua laga uji coba di kandang PSIS Semarang dan Persita Tangerang, penyerang berpaspor Brasil yang musim lalu berkiprah di Liga Bahrain itu belum mampu menjebol gawang lawan.
"Everton memang masih butuh waktu untuk berdaptasi dengan karakter PSM atau strategi yang diterapkan coach Bernardo Tavares. Tetapi, setidaknya kami ingin ia tampil dengan kemampuan terbaiknya di Stadion Gelora BJ Habibie," tegas Andi Coklat.
Â
Belum Klop dengan Wiljan Pluim
Pada dua laga itu, pelatih Bernardo Tavares menduetkan Everton dengan kapten PSM, Wiljan Pluim.
"Di mata saya, chemistry antara Everton dan Pluim belum terjalin baik. Tetapi, itu hal yang normal dalam sepak bola. Semoga keduanya bisa mengangkat permainan PSM," papar Andi Coklat.
Menurut Andi Coklat, suporter PSM berharap Everton tak mengikuti jejak pendahulunya di era Liga 1. Di mana PSM selalu melakukan pergantian striker pada setiap putaran di era Liga 1.
Â
Advertisement
Gonta-Ganti Striker
Pada 2017, Reinaldo (Braslil/Austarlia) diganti oleh Pavel Purishkin (Uzbekistan). Selanjutnya, penyerang asal Australia lainnya, Bruce Djite didepak manjamen PSM pada putaran pertama dan menggantinya dengan Alessandro Ferreira Leonardo (Brasil/Hongkong).
Sedang di Liga 1 2019, Markkanen (Finlandia) juga hanya bertahan satu putaran. Perannya pun dilakoni oleh Amido Balde (Guinea-Bissau).
Khusus di Liga 1 2020, sriker asal Brasil, Giancarlo Lopes Rodrigues, tak mengalami nasib sama karena kompetisi terhenti dan kemudian dinyatakan batal.
Kehadiran stiker baru di PSM berlanjut di BRI Liga 1. Anco Jansen (Belanda) yang menjadi striker utama Juku Eja di putaran pertama, digeser ke posisi sayap untuk memberi kesempatan kepada Golgol Mebrahtu (Australia) unjuk kemampuan.
Yuk Tengok Posisi Akhir BRI Liga 1:
Advertisement