Bola.com, Makassar - PSM Makassar dan Bali United kembali berkiprah di Piala AFC 2022. Sebelumnya, pada musim 2020, keduanya juga menjadi wakil Indonesia di turnamen kasta kedua antarklub Asia itu.
Khusus buat PSM, pada 2022 ini, skuad Juku Eja tergabung di Grup H bersama Tampines Rovers (Singapura) dan Kuala Lumpur City FC (Malaysia). Sejatinya ada satu slot lagi yang tersisa di grup ini yakni Shan United (Myanmar).
Baca Juga
Advertisement
Namun, konflik politik yang belum mereda di negara itu membuat semua klub Myammar memutuskan mundur dari Piala AFC dan Liga Champions Asia 2022.
Sampai saat ini, AFC belum menentukan nama klub pengganti untuk mengisi kouta yang tersisa.Kalau pun nantinya Grup H hanya diikuti oleh tiga tim, dipastikan semua laga yang rencananya mulai digelar pada Mei nanti, akan terpusat pada satu tempat.
Sejauh ini, Kuala Lumpur City (KL City) yang menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah. Seperti diungkap CEO klub, Stanley Bernard di laman New Straits Times.
"Ini penampilan pertama kami di Piala AFC. Jadi, kami ingin menjadikannya sebagai tontonan istimewa buat suporter KL City," kata Stanley Bernard seraya berharap dukungan Pemerintah Malaysia.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Penantian
Klub yang dulunya bernama Kuala Lumpur FA ini memang sudah menunggu lama bisa kembali berkiprah di level Asia. Terakhir, mereka berlaga di Piala Winners pada musim 1994/1995.
Kala itu, Kuala Lumpur FA lolos ke 8 Besar menyingkirkan wakil Indonesia, Gelora Dewata. Menariknya, Gelora Dewata unggul agregat 3-2 dalam dua pertemuan.
Namun, klub asal Bali itu akhirnya mendapat sanksi diskualifikasi karena memainkan Vata Matanu Garcia yang belum mengantongi ITC dari klub lamanya.
Seperti PSM, KL City lolos ke Piala AFC bukan dari jalur kompetisi. Mereka mendapat jatah setelah meraih trofi juara Piala Malaysia 2021. Di partai final yang berlangsung Stadion Nasional Bukit Jalil, Selasa (30/11/2021), KL City mengalahkan Johor Darul Takzim (JDT) dengan skor 2-0.
Figur penting di balik sukses KL City adalah Bojan Hodak, pelatih asal Kroasia yang sebelumnya pernah membantu Kelantan FA dan Johor Darul Ta'zim meraih trofi juara Liga Super Malaysia.
Advertisement
Figur Penting
Bojan juga tercatat membawa tim nasional Malaysia U-19 meraih juara di Piala AFF U-19 2018. Di fase grup nanti, Bojan bakal jadi ancaman tersendiri buat PSM.
Seperti diketahui, meski tak lama, Bojan pernah menangani PSM pada musim 2020 di Liga 1 dan Piala AFC.Materi pemain yang dimiliki KL City juga terbilang lumayan.
Mereka mengandalkan Paulo Josue, gelandang asal Brasil yang juga didaulat sebagai kapten tim. Ia sudah bergabung dengan KL City sejak 2017 serta tampil dalam 81 laga dengan koleksi 29 gol.
Terakhir, Paulo Josue tampil apik dengan mencetak satu dari dua gol timnya ke gawang JDT di final Piala Malaysia 2021.
Selain Paulo Josue, KL City juga memiliki Giancarlo Gallifuoco, bek berpaspor Australia yang pernah tergabung di Tottenham Hotspur U-23. Juga ada kiper timnas Filipina, Kevin Mendoza dan gelandang asal Kolombia, Romel Morales.
Tampines Roovers
Tampines Rovers Bukan Lawan EntengPada Piala AFC 2020, Tampines Rovers dan PSM juga berada dalam satu grup. Kedua tim hanya satu kali bertemu karena AFC kemudian memutuskan membatalkan turnamen ini karena pandemi COVID-19.
Pada laga itu, Tampines mengalahkan PSM dengan skor 2-1 di Stadion Jalan Besar Singapura, 12 Februari 2020. Dua gol kemenangan klub berjuluk The Stags ini dicetak oleh Jordan Webb (Kanada) dan Boris Kopitovic (Montenegro). Sedang gol Juku Eja lahir lewat aksi Ferdinand Sinaga.
Di musim itu, Tampines sempat bertengger di puncak klasemen Grup H dengan mendulang tujuh poin dari hasil dua kemenangan dan satu kali imbang. Sedang PSM bercokol di peringkat tiga dengan koleksi 4 angka.
Seperti diketahui, grup ini juga dihuni oleh Kaya FC (Filipina) dan Shan United (Myammar).Raihan musim lalu ini bisa acuan untuk mengukur kapasitas Tampines.
Apalagi, mereka masih mempertahankan Boris Kopitovic, Kyoga Nakamura (Jepang) dan Zehrudin Mehmedovic (Serbia) yang tampil menghadapi PSM. Mereka juga baru saja mendatangkan bek asal Jepang, Shuya Yamashita yang direkrut dari Albirex Niigata.
Tampines juga tetap diperkuat bintang lokalnya seperti kapten tim, Yasir Hanafi serta kiper timnas Singapura di Piala AFF 2020, Syazwan Buhari. Mereka juga masih ditangani Gavin Lee yang bergabung di The Stags sejak 2019.
Komposisi tim Tampines yang tak berubah banyak jelas jadi ancaman buat PSM. Apalagi, PSM sudah ditinggal mayoritas pemain starternya musim lalu. Praktis hanya Wiljan Pluim, Yakob Sayuri dan Ferdinand Sinaga yang tersisa. PSM yang masih berkutat di papan bawah BRI Liga 1 tengah menata kekuatannya dengan pelatih anyar dari Belanda, Joop Gall.
Advertisement