Bola.com, Jakarta - BRI Liga 1 2021/2022 kembali berlanjut setelah jeda lantaran FIFA matchday. Kini semua tim bersiap menjalani lanjutan seri 4 di Bali, termasuk Arema FC.
Arema FC kini sedang bersaing di papan atas dan sudah berlatih dengan skuad lengkap sejak Rabu (26/01/2022). Para pemain yang sempat menjalani karantina karena gejala COVID-19 juga sudah bergabung.
Baca Juga
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
BRI Liga 1: Malut United FC Pecundangi PSIS, Pembuktian Para Mantan di Semarang
Advertisement
Namun satu hal yang bakal jadi sebuah persoalan bagi Arema dalam beberapa laga ke depan yakni persoalan kick-off larut malam. Ahmad Alfarizi dkk bakal lebih sering bermain pukul 21.45 WITA atau 20.45 WIB.
Dari delapan laga tersisa pada seri empat, ada lima pertandingan yang harus dimainkan di jam tersebut. Yakni lawan Persipura, Persela Lamongan, Persija Jakarta, Madura United dan Persebaya Surabaya.
Secara waktu, tentu bermain larut malam tidak ideal. Karena mereka biasanya sudah beristirahat di jam tersebut. "Mau bagaimana lagi. Kan jadwalnya dapat malam. Kami harus bisa mengatur waktu istirahatnya,” kata striker Arema, Kushedya Hari Yudo.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Adaptasi Lagi
Artinya, pemain harus mengubah pola istirahat. Sebelum pertandingan, mereka diminta punya istirahat yang cukup. Sehingga mereka tidak terlalu lelah sebelum bertanding.
Begitu juga dengan pasca pertandingan. Hanya saja, ada beberapa pemain yang tidak terbiasa langsung tidur setelah bertanding. Karena mereka harus menunggu sampai rasa lelahnya sedikit hilang. "Kalau saya, berusaha segera istirahat setelah pertandingan,” kata gelandang Arema, Jayus Hariono.
Biasanya, main larut malam terjadi di momen Ramadhan. Karena ada ibadah Sholat Tarawih. Namun kali ini pemain Arema harus membiasakan hal tersebut di luar Ramadhan. Tentunya butuh adaptasi.
Terkait hal ini, pelatih Arema, Eduardo Almeida sudah melakukan antisipasi. Dia yakin anak buahnya bisa menyesuaikan. Seperti saat lawan pemuncak klasemen, Bhayangkara FC di matchday 18. Mereka main 21.30 WITA, namun tetap berhasil memenangkan pertandingan dengan skor tipis 1-0.
Advertisement