Sukses


Eks Striker Persib, Zaenal Arief Kenang Gol ke Gawang Persija dengan Kondisi Kepala Terlilit Perban

Bola.com, Jakarta - Nama Zaenal Arief cukup terkenal sosoknya bersama Persib Bandung, terutama saat musim 2006-2009. Eks striker Persib asal Garut ini sebelumnya pernah memperkuat Persib Bandung pada 1998-2000.

Pemain yang akrab disapa Abo ini hijrah ke Persita Tangerang pada musim 2000-2005. Bersama Persita Tangerang, Abo semakin moncer sebagai striker.

Dalam 48 kali penampilannya bersama Persita Tangerang, ia mampu melesakkan 44 gol. Melihat ketajaman pemain kelahiran 3 Januari 1981 itu, membuat Persib kembali menariknya pada musim 2006 hingga musim 2009.

Saat itu, Zaenal Arief menyumbang 18 gol dalam 52 kali penampilannya. Kariernya tidak terhenti di Persib. Kakak dari pemain Persikota Tangerang, Yandi Sofyan Munawar ini pun pernah memperkuat Persisam Putra, Persikabo Bogor, PSPS Pekanbaru, dan Madura United.

Sepanjang kariernya di sepak bola tentu banyak momen yang selalu diingat olah striker dengan tinggi 177 cm ini saat berkostum tim berjulukan Maung Bandung tersebut.

"Banyak lah kalau momen yang tidak bisa dilupakan bersama Persib. Dulu sebelum pertandingan saya sempat ketemu sama Panglima Viking, Almarhum Ayi Beutik banyak bercanda dan membicarakan Persib," ujar Abo dalam channel Youtube Tiento Indonesia.

"Kami berbicara tidak serius dan tidak membuat janji untuk bertemu, tapi ketika selesai latihan dia bilang 'Rif, Mang Ayi mah teu nanaon eleh ku tim lain asal ulah ku Persija (tidak masalah kalah sama tim lain asal jangan oleh Persija)," tambah Abo mengenang pembicaraan sama Almarhum Ayi Beutik.

 

 

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Zaenal Arief Selalu Terngiang

Pesan dari Almarhum Ayi Beutik tersebut lanjut Zaenal Arief selalu terngiang di telinganya, terlebih saat itu dua hari menjelang pertandingan lawan Persija Jakarta, tim Maung Bandung sedang dilanda krisis striker.

"Memang terngiang di kuping saya. Apalagi dua hari menjelang pertandingan, saat itu Persib krisis striker. (Ridoune) Barkaoui cedera, Gendut Doni juga waktu itu sempat cedera, yang tersisa hanya Dicky Firasat. Saya waktu itu menjadi tumpuan besar lawan Persija, jadi saya punya tekad ketika ingin bermain lawan Persija," tutur Abo.

Rivalitas Persib kontra Persija memang selalu panas. Bahkan duet Maung Bandung kontra Macan Kemayoran itu menjadi daya tarik tersendiri di kompetisi tertinggi di tanah air lantaran kurang harmonisnya hubungan kedua suporter masing-masing tim (Viking dan Jakmania).

"Sebetulnya sama pemain-pemain (Persija) baik-baik saja, tidak ada masalah. Sama suporternya pun saya baik-baik saja tapi boleh dong kalau selama 2x45 menit rivalitas itu saya perjuangkan, itu lumrah," ucap Abo.

"Dan saya memang bertekad tidak mau kalah sama Persija, berjuang habis-habisan, tapi baru lima menit main saya sudah robek di sini (pelipis) dan lukanya sangat gede banget. Dokter juga menyarankan saya harus istirahat, tidak boleh dilanjutkan," kenang Abo menambahkan.

 

 

3 dari 3 halaman

Akhirnya Jebol Gawang Persija

Luka pelipis yang dialami pemain jebolan Persigar Garut saat itu memang secara medis tidak bisa dilanjutkan karena akan berakibat fatal jika dipaksakan.

"Tapi saya terngiang di kuping (dengan pesan Alm. Ayi Beutik), kalau saya berhenti siapa lagi yang jadi striker utamananya dan saya tetap mau main," ujar Abo.

Dengan kepala dililit perban, Abo akhirnya bisa menjebol gawang Persija Jakarta pada menit 85. Seketika stadion Siliwangi, Kota Bandung saat itu bergemuruh dengan teriakan bahagia ribuan bobotoh.

"Padahal dimenit ke 80 itu sudah mulai terasa pusing, mulai tidak kelihatan, dan mulai kunang-kunang. Darah mulai bercucuran lagi, tapi dimenit 85 ada bola pelanggaran saya ambil dan terjadilah gol. Seketika yang ada di kepala pusing hilang semuanya," seloroh Abo sambil tertawa.

"Jadi memang kalau ada kemauan dan mau berjuang habis-habisan, akhirnya bisa kita lakukan, terjadi cetak gol sampai lupa semuanya. Semua orang ucapkan selamat kepada saya. Tapi besokya mata saya bengkak (sebesar kepalan tangan) sampai tidak bisa melihat," kenang Abo tertawa sambil mengakhiri.

Video Populer

Foto Populer