Bola.com, Jakarta - Cerita kakak beradik yang terjun di panggung sepak bola Indonesia bukan hal baru. Tapi belakangan muncul sebuah fenomena lain.
Dimana ketenaran sang adik berhasil melampaui kakaknya. Seperti yang terjadi pada pemain Persebaya Surabaya, Marselino Ferdinan dan gelandang Persib Bandung Beckham Putra. Sinar keduanya justru membuat kakak kandung mereka tenggelam. Yakni Oktavianus Fernando (kakak Marselino Ferdinan) dan Gian Zola (kakak Beckham Putra).
Baca Juga
Marselino Ferdinan Punya Pelatih Baru di Oxford United Setelah Pemecatan Des Buckingham: Mantan Pemain Everton dan Leicester City
Statistik Seram Timnas Indonesia: 3 Kartu Merah dalam 5 Laga Terakhir
Foto: Frustrasinya Marselino Ferdinan saat Timnas Indonesia Ditaklukkan Filipina dan Tersingkir dari Piala AFF 2024
Advertisement
Marselino Ferdinan dan Beckham seperti sudah matang secara permainan di usia yang masih muda. Marselino baru 17 tahun mulai jadi pemain inti Persebaya dan menembus ke Timnas Indonesia senior. Kakaknya, Oktavianus yang bermain satu klub dengannya justru jadi cadangan dan belum pernah dilirik Timnas.
Sedangkan Beckham Putra berusia 20 tahun, dia masih eksis di skuat bertabur bintang Persib. Selain itu dia juga beberapa kali masuk Timnas Indonesia di kelompok usia. Kakaknya, Zola sempat jadi andalan Timnas Indonesia U-23 dan menembus skuat utama Persib. Namun sekarang dia harus mencari kesempatan bermain di tim yang tengah berjuang lepas dari zona degradasi, Persela Lamongan.
Ini berbanding terbalik dengan beberapa kisah kakak beradik sebelumnya. Seperti Zulham Zamrun dan Zulvin Zamrun. Sang kakak, Zulham lebih sukses dengan membela tim-tim besar hingga ke Timnas Indonesia. Selain itu ada Yustinus Pae yang lebih konsisten ketimbang Victor Pae.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pembuktian Sang Wonderkid
Nama Marselino Ferdinan baru muncul musim ini di BRI Liga 1. Namun sebelumnya dia sudah jadi bagian Timnas Indonesia di kelompok usia.
Tahun lalu, dia masuk dalam 60 wonderkid terbaik dunia versi media Inggris, The Guardian. Marselino seperti ingin memberi bukti jika prediksi itu benar. Ditambah lagi pelatih Persebaya, Aji Santoso sangat mendukung pemain muda untuk berkembang.
Titik balik performa Marselino terjadi saat pertandingan sarat gengsi lawan Arema FC di putaran pertama BRI Liga 1. Dia mencetak gol pertamanya dengan cara spektakuler. Dia melepaskan tembakan keras dari jarak jauh dan memperdaya kiper sekelas Adilson Maringa.
Gol itu bukan kebetulan. Karena dia beberapa kali mengancam gawang Arema dengan cara yang sama. Selain visi bermain, shooting keras jadi kelebihan Marselino. Akurasi umpan-umpannya juga sangat tinggi. Punya kelebihan itu di usia 17 tahun membuat namanya makin dikenal.
Sementara kakanya, Oktavianus justru musim ini tenggelam. Sebab, posisinya dihuni para pemain asing. Seperti Bruno Moreira dan Taisei Marukawa. Secara karakter, Oktavianus sebenarnya mewakili pemain khas Surabaya.
Punya fighting spirit tinggi yang membuatnya selalu ngotot di lapangan. Tapi itu tak cukup membuatnya jadi pilihan utama di Persebaya musim ini. Sehingga dia baru dapat kesempatan bermain dalam dua pertandingan musim ini.
Advertisement
Berharap Main Bareng Kakak
Adapun Beckham Putra memiliki posisi bermain yang sama dengan sang kakak, Gian Zola. Tapi musim ini Beckham memenangi persaingan tersebut. Sedangkan Zona harus bermain di Persela Lamongan. Maklum, dari posisi bermain keduanya sama. Gelandang serang. Namun belakangan, permainan Bekcham terlihat lebih energik.
Pemain 20 tahun ini punya kecepatan dan skill untuk melakukan penetrasi. Cara bermain seperti ini membuat pertahanan lawan kewalahan. Musim ini, Beckham sudah turun dalam 14 laga dan menyumbangkan 2 gol. Catatan positif untuk pemain muda sepertinya.
Sedangkan Zola, beberapa musim terakhir seperti tampil lebih kalem. Itu membuatnya kehilangan tempat di Persib. Di Persela, Zola jadi pilihan utama. Dia main dalam 19 laga dan mencetak 1 gol. Namun level persaingan di starting eleven tak seketat Persib.
Kendati demikian, Beckham masih berharap suatu saat ini dia bisa bermain bersama dengan kakaknya. Lantaran selama ini dia hanya bisa tampil bersama dalam ajang ujicoba. Di even resmi, keduanya belum pernah disandingkan.