Bola.com, Gianyar - Vivi Asrizal menjadi pahlawan kemenangan saat Persiraja mempermalukan Persija Jakarta 1-0 pada laga pekan ke-22 BRI Liga 1 di Stadion I Gusti Ngurah Rai Denpasar, Bali, Minggu (30/1/2022).
Jika Vivi tak mencetak gol, label bintang lapangan juga pantas diberikan kepada kiper Fakhrurrazi Quba yang tampil gemilang. Aksi Quba menggagalkan sepakan penalti Toni Sucipto juga sangat brilian.
Advertisement
Namun Vivi layak dinobatkan jadi bintang, karena mantan penggawa Sriwijaya FC di Liga 2 2021 ini hanya butuh waktu semenit untuk mengubah keadaan. Vivi masuk menggantikan kapten tim Defri Rizki menit 66.
"Kami bersyukur dapat tiga poin hari ini. Ini kemenangan tim dan persembahan untuk masyarakat Aceh," ujarnya.
Karier pemain berusia 26 tahun ini di sepakbola terbilang telat. Dia baru masuk SSB saat duduk di bangku SMP. Sebenarnya sejak kecil Vivi Asrizal suka main bola. Tapi sekadar untuk kumpul dan cari keringat dengan teman sebayanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Daripada Bandel, Mending Main Bola
Kisah Vivi menekuni si kulit bundar karena dia dianggap sering bikin ulah di kampungnya.
"Ya, biasa kenakalan anak kecil. Daripada sering mengganggu orang lain, kakak memasukkan saya di SSB. Ternyata saya malah makin kecanduan main sepakbola," tuturnya.
Ketika menginjak SMA, Vivi Asrizal mulai mengembangkan kemampuan tampil di ajang tarkam. Sejak itu, namanya mulai dikenal klub-klub kampung. Undangan main tarkam pun mulai berdatangan.
"Saya sangat senang ketika pertama main tarkam dibayar 50 ribu. Saya mulai berpikir, ternyata saya bisa dapat uang dari sepak bola. Setelah itu, saya makin rajin latihan," ucapnya.
Advertisement
Sarjana Perikanan
Peruntungannya mulai menanjak ketika Vivi Asrizal lolos seleksi di Persiraja pada 2016.
"Waktu ikut seleksi tak ada yang mengenal saya. Maklum, saya hanya pemain tarkam. Karena niat kuat, akhirnya saya lolos seleksi," ungkapnya.
Sarjana Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syah Kuala Banda Aceh ini pun berani bertualang ke luar pulau. Vivi pernah bergabung dengan PSIM.
"Saya harus berani keluar Aceh bila ingin maju. Saya senang bisa kembali main di Persiraja. Saya dan teman-teman bertekad meloloskan Persiraja dari degradasi," pungkasnya.
Intip Posisi Tim Favoritmu
Advertisement