Bola.com, Gianyar - Pelatih Persela Lamongan, Jafri Sastra, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah timnya takluk 0-1 dari Arema FC di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Selasa (1/2/2022) malam.
Klub berjulukan Laskar Joko Tingkir itu sebenarnya mampu membuat frustasi Arema FC. Tetapi satu kesalahan di menit akhir kembali membuyarkan harapan mereka. Ridwan Tawainella berhasil mencetak satu-satunya gol pada menit ke-90.
Baca Juga
Persib Disebut Beruntung oleh Pelatih Persita, Bojan Hodak: Ya Semoga Sampai Akhir Musim Begitu
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
Advertisement
Bagi Persela, ini bukan kali pertama mereka kebobolan di menit akhir. Dalam 22 pertandingan yang telah dijalani, 10 dari 35 gol yang bersarang ke gawang mereka terjadi saat pertandingan telah memasuki 15 menit terakhir.
Pelatih asal Minang itu pun sampai bingung harus menjawab apa saat awak media kembali menanyakan pertanyaan yang sama. Dia pun menyesalkan kejadian tersebut selalu terjadi hampir di setiap pekan.
"Inilah dramanya sepak bola. Tetapi yang saya sesalkan kenapa berulang-ulang. Kalian (wartawan) pun akhirnya selalu tanya hal yang sama setiap pekan," ujarnya.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Strategi Tak Berjalan Optimal
Sebelum pertandingan, Jafri menegaskan tak akan menyerah tanpa berjuang. Hal itu sebenarnya berhasil mereka tunjukkan di pertandingan tadi. Penggawa Arema FC terlihat kebingungan dalam mengalirkan bola ke depan.
Saat melakukan serangan balik pun, beberapa kali Persela mampu memberikan ancaman. Tetapi aksi Gian Zola, Riyatno Abiyoso dan Selwan Al-Jaberi yang ditempatkan sebagai penyerang tengah, tak mampu mengubah keadaan.
"Arema bukan tim jelek, tim solid di puncak klasemen dan punya rekor fantastis. Kami telah berusaha dengan strategi khusus untuk meraih poin. Tetapi lagi-lagi kehilangan fokus dan malah membuat kesalahan sendiri," ungkapnya.
"Di menit-menit akhir juga kami tidak bisa mendelay permainan. Padahal sudah kami berikan (materi) itu di latihan," imbuhnya.
Â
Advertisement
Gian Zola Pede Persela Bangkit
Sementara itu, gelandang Persela, Gian Zola pede timnya bisa bangkit dari keterpurukan. Menurutnya ada beberapa hal yang bisa dijadikan pelajaran. Terutama soal penyelesaian akhir yang jadi kendala lain Persela.
"Dari babak pertama, kami ada chance. Tetapi tidak kita bisa maksimalkan peluang sedikit pun. Kami sudah improve semaksimal mungkin. Bagi saya pribadi ini merupakan pelajaran berharga untuk bisa lebih baik lagi ke depannya," tegasnya.
Kekalahan atas Arema FC ini merangkum paceklik kemenangan Persela menjadi 13 laga beruntun. Tim asal Kota Soto ini terdampar di posisi ke-16 dengan raihan 17 poin, terpaut satu poin dari Persipura Jayapura yang berada di posisi aman dengan keunggulan jumlah pertandingan.