Bola.com, Jakarta - Gelandang jangkar Sandi Darma Sute punya peran beda di Arema FC. Kini pemain pinjaman Persis Solo itu didorong sebagai gelandang serang.
Sandi tampil sebagai gelandang serang saat pertandingan lawan Persipura Jayapura di matchday 21. Dia sempat dapat sejumlah peluang emas. Sayang tidak ada yang membuahkan gol.
Baca Juga
Persib Disebut Beruntung oleh Pelatih Persita, Bojan Hodak: Ya Semoga Sampai Akhir Musim Begitu
Aneh tapi Nyata! PSM Main dengan 12 Pemain saat Menang atas Barito Putera di BRI Liga 1: Wasit Pipin Indra Pratama Jadi Bulan-bulanan
Darel Valentino, Pesona The Last Boy Scout di Tengah Gemerlap Para Bintang di Malut United FC saat Bekuk PSIS di BRI Liga 1
Advertisement
Kendati demikian, banyak yang kaget dengan perubahan cara bermain Sandi. Mengingat pemain 29 tahun tersebut lebih dikenal sebagai gelandang bertahan.
Tugasnya memutus serangan lawan dan tak jarang melakukan duel keras. Sekarang, dia lebih mengandalkan teknik saat bermain untuk Arema FC.
"Sebenarnya ini tidak posisi baru. Saya tetap di gelandang. Cuma kita main bertahan dan menyerang. Saya sebagai pemain diberi kepercayaan dan ikuti instruksi pelatih. Alhamdulillah berjalan lancar,” kata pemain yang sempat membela Bali United dan Persija Jakarta ini.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Alasan Sandi Sute sebagai Gelandang Serang
Sebenarnya, Arema punya beberapa pemain yang bisa turun sebagai gelandang serang. Seperti M. Rafli dan Genta Alparedo. Namun dua pemain itu sempat absen.
Sehingga Sandi yang dijajal sebagai gelandang serang. Sebenarnya hal ini juga sempat dialami dua gelandang bertahan Arema lainnya: Jayus Hariono dan Hanif Sjahbandi.
Bisa jadi pelatih Arema, Eduardo Almeida ingin barisan gelandangnya sama-sama tangguh dalam bertahan maupun menyerang. Sayangnya, Almeida enggan membeberkan alasan kenapa dia mendorong gelandang serangnya lebih menyerang. Karena persoalan strategi, dia tidak bersedia membahasnya ke publik.
Biasanya, Arema mempercayakan posisi gelandang serang kepada pemain asing. Namun musim ini slot itu sudah diberikan untuk posisi kiper.
Sehingga Singo Edan mengandalkan barisan gelandang lokalnya. Hasilnya, tak terlalu buruk. Meski masih butuh adaptasi, Sandi dkk setidaknya tetap bisa membuat Arema tak menelan kekalahan dalam 18 laga beruntun.
Advertisement