Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia sedang menanti proses naturalisasi empat pemain keturunan. Hingga kini proses naturalisasi Sandy Walsh, Mees Hilgers, Jordi Amat, dan Ragnar Oratmangoen masih berlangsung.
Empat pemain itu memang sama-sama memiliki garis keturunan Indonesia. Kedatangan empat pemain itu nantinya diharapkan untuk bisa meningkatkan level permainan Timnas Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Proses naturalisasi Walsh, Hilgers, Amat, dan Oratmangoen masih terus diupayakan oleh pihak terkait. Diharapkan proses itu selesai dalam waktu dekat.
Sebab, pada Juni nanti Indonesia akan menghadapi ajang penting. Kualifikasi Piala Asia, Tiongkok 2023. Tim asuhan Shin Tae-yong punya target lolos ke putaran final ajang itu.
Sembari menanti proses naturalisasi empat pemain keturunan itu, Bola.com merangkum statistik keempatnya di klub masing-masing sejauh ini.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Jordi Amat (KAS Eupen)
Di usia 29 tahun, Jordi Amat jadi yang tertua dibandingkan dengan tiga pemain keturunan yang lain. Sejak Juli 2020 lalu, Amat memperkuat klub Belgia, KAS Eupen.
Eks pemain Espanyol itu jadi andalan utama di lini belakang klub tersebut. Amat bahkan mengemban tugas sebagai kapten KAS Eupen di musim ini.
Sejauh ini Jordi Amat memiliki catatan 23 penampilan untuk KAS Eupen di musim ini. Amat juga sudah menyumbang satu assist untuk klub yang identik dengan warna putih-hitam itu.
Namun, performa KAS Eupen secara keseluruhan kurang memuaskan. Hingga pekan ke-25 Jupiler Pro League (liga kasta tertinggi Belgia), KAS Eupen ada di posisi 14 klasemen dengan 27 poin.
Â
Advertisement
Sandy Walsh (KV Mechelen)
Sama dengan Jordi Amat, Sany Walsh juga bermain di Jupiler Pro League. Ia memperkuat klub bernama KV Mechelen sejak tahun 2020 lalu.
Layaknya Amat di KAS Eupen, Walsh juga jadi andalan di KV Mechelen. Di musim ini, pemain berusia 26 tahun itu bahkan sudah mencetak dua gol dan lima assist dari 23 penampilan bersama klub tersebut.
Namun, soal performa tim secara umum, Mechelen jauh lebih baik ketimbang Eupen. Klub yang punya julukan De Kakkers itu saat ini ada di posisi tujuh klasemen sementara Jupiler Pro League.
KV Mechelen mengumpulkan 36 poin dari 23 laga. Peluang mereka untuk merangsek ke papan atas masih sangat terbuka.
Â
Ragnar Oratmangoen (Go Ahead Eagles)
Pemain berusia 24 tahun ini jadi bagian dari Go Ahead Eagles sejak musim panas 2021 lalu. Sebagai informasi, Diego Michiels yang kini bermain untuk Arema pernah memperkuat klub tersebut di awal kariernya.
Go Ahead Eagles saat ini berlaga di Eredivisie atau kompetisi sepak bola kasta tertinggi di Belanda. Di klub tersebut, Oratmangoen memegang peran penting.
Ia kerap dimainkan di posisi gelandang tengah atau gelandang serang pada musim ini. Sejauh ini penampilannya lumayan bagus.
Ia sudah mampu mencetak dua assist dari 23 penampilan bersama Go Ahead Eagles. Meski demikian, posisi Go Ahead Eagles kurang bagus. Sementara ini mereka ada di urutan ke-13 dengan 22 poin.
Â
Advertisement
Mees Hilgers (FC Twente)
Hilgers adalah pemain termuda dibandingkan tiga pemain keturunan di atas. Usia Hilgers kini baru 20 tahun.
Namun, di usianya yang masih terbilang sangat muda, ia sudah jadi andalan di lini belakang FC Twente. Di musim ini, Hilgers sudah bermain 20 kali dengan torehan satu gol dan satu assist untuk klub berlogo kuda itu.
Selain itu, Hilgers juga berpeluang bermain di kompetisi Eropa musim depan. Sebab, FC Twente saat ini menghuni posisi empat klasemen sementara Eredivisie.
Mereka mengumpulkan 38 poin dari 20 laga. Hanya berjarak empat poin saja dari Feyenoord yang ada di urutan ketiga.