Bola.com, Denpasar - PSS Sleman bergerak aktif mengatasi permasalahan non-teknis selama putaran kedua BRI Liga 1 2021/2022 yang dilaksanakan di pulau Bali. Pasalnya, kini total 15 penggawa Super Elang Jawa yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Hal itu diungkapkan oleh dokter tim PSS Sleman, Feras Ardiles Muhammad. Menurut Feras, hal itu sangat mempengaruhi ketersediaan pemain di setiap pertandingan.
Baca Juga
Advertisement
Sebab, para pemain yang positif terpapar COVID-19 harus menjalani isolasi. Tentu saja mereka tidak bisa dimainkan di pertandingan BRI Liga 1.
Namun, Feras enggan menyebutkan secara rinci siapa 15 pemain PSS Sleman yang positif terpapar COVID-19 tersebut.
"Sejauh ini ada total 15 Pemain kita yang mendapatkan hasil positif COVID-19. Hal ini tentu berdampak pada komposisi tim dalam menghadapi pertandingan," ujar Feras.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Langsung Karantina
Feras juga menambahkan pemain yang baru saja mendapatkan hasil positif langsung di karantina seperti protokol kesehatan yang berlaku.
Tak hanya itu, teman sekamar dari pemain yang bersangkutan juka dipindahkan. Mereka juga harus menjalani tes dan dikarantina juga.
"Pemain yang positif langsung kita karantina dan diberikan treatment. Teman sekamarnya pun kita langsung pindahkan dan kita lakukan isolasi mandiri," ujar dokter kelahiran Yogyakarta ini.
Advertisement
Beberapa Pulih
Beberapa pemain sudah kembali pulih dan mengikuti latihan yang diarahkan oleh pelatih PSS, I Putu Gede. Namun, pemain tersebut akan terus dipantau agar tidak menularkan ke pemain lain.
"Pemain yang sedang menjalani karantina pun telah diberi latihan oleh pelatih fisik, coach Kartono dalam hal ini agar kondisi peak performance tidak drop," ujar dokter Feras.
Lebih lanjut, Feras juga menegaskan PSS Sleman selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Namun, penularan COVID-19 tidak bisa terprediksi dan susah dibendung.
"Kita selalu disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Namun, penularan tidak dapat diprediksi datang kapan dan darimana. Semoga ada kebijakan yang lebih baik dari penyelenggara agar kompetisi bisa berjalan secara sportif," tandasnya.
Posisi PSS Saat Ini
Advertisement