Bola.com, Jakarta - Gelandang Bhayangkara FC, TM Ichsan termasuk pemain yang loyal. Sejak promosi ke tim senior Bhayangkara FC musim 2017, sampai saat ini dia masih bertahan.
Gelandang 24 tahun tersebut seperti tak berfikir untuk hengkang ke klub lain. Padahal beberapa tahun lalu, dia sempat dikaitkan dengan sejumlah klub.
Baca Juga
Advertisement
Seperti Persiraja Banda Aceh yang merupakan tim tanah kelahirannya. Selain itu, Ichsan juga dapat tawaran dari tim Malaysia hingga Timor Leste.
Namun sampai saat ini, dia masih betah membela Bhayangkara FC. Dalam sesi wawancara di kanal youtube Tiento Indonesia, Ichsan membeberkan alasannya.
“Pertama kali saya main di sini langsung merasakan juara musim 2017. Setelah itu, tahun 2018 jadi anggota Polri. Kekeluargaan di tim ini juga sangat kuat. Ini juga yang jadi faktor dalam beberapa tahun terakhir selalu masuk tiga besar,” jelasnya.
Jadi, karena faktor dirinya yang menjadi anggota Polri dan suasana seperti keluarga yang membuatnya enggan pindah ke klub lain.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Banyak Belajar
Wajar memang. Biasanya pemain yang juga berstatus anggota Polri, akan membela Bhayangkara FC selama tenaganya masih dibutuhkan. Di tim berjuluk The Guardian, Ichsan juga dapat banyak hal yang bisa dipelajari. Seperti kedisiplinan dari pemain seniornya.
“Ruben Sanadi dan Indra Kahfi. Pemain yang tegas dan disiplin di tim. Lainnya belum datang, mereka sudah duluan di tempat latihan. Mereka memberi contoh tidak lewat bicara, tapi perilaku langsung,” jelasnya.
Selain itu, ada juga pemain paling kocak yang bisa mencairkan suasana. Sehingga kondisi internal Bhayangkara FC tetap menyenangkan. Yakni Jajang Mulyana.
“Dia pemain yang paling menghibur. Jadi membuat suasana cair,” imbuhnya.
Advertisement
Momen Terberat
Meski karirnya tergolong mulus, bukan berarti Ichsan tak memiliki masa sulit. Justru dia baru saja melewati momen terberat dalam karirnya. Yakni di awal BRI Liga 1 2021/2022.
Dia sempat kehilangan posisinya sebagai starter di tim. Karena Ichsan pertengahan tahun lalu menjalani pernikahan. Sehingga dia harus ijin meninggalkan tim dalam beberapa waktu.
Ketika baru kembali, Ichsan mendapatkan cedera engkel. Sehingga dia harus menepi lebih lama.
“Saya menikah ketika kompetisi berjalan. Jadi harus ijin. Seminggu setelah itu cedera engkel. Jadi saya harus istirahat 1-2 bulan. Jadi butuh waktu untuk kembali dapat stamina saya. Itu momen paling sulit,” kenangnya.
Tapi sekarang, dia kembali jadi pilihan utama di lini tengah Bhayangkara FC. Karena dia sudah menemukan lagi bentuk permainan terbaik dan fisiknya yang prima.
Sumber: Youtube Tiento Indonesia