Bola.com, Jakarta - Rencana naturalisasi Mees Hilgers dan Kevin Diks tidak berjalan mulus. Keduanya meminta PSSI agar memohon izin kepada orang tuanya sebelum dinaturalisasi dan membela Timnas Indonesia.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani menjelaskan kondisi itu terjadi setelah pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, membatalkan pengajuan naturalisasi Ragnar Oratmangoen dan menggantinya dengan Kevin Diks.
Baca Juga
Dapat Hate Comment karena Absen Bela Timnas Indonesia, Mees Hilgers Santai: Enggak Dimasukkan ke Hati dan Siap Bela Garuda hingga Pensiun
Mees Hilgers Buka Suara Soal Cedera: 5 Minggu Menahan Sakit, Harus Fisioterapi Seminggu Penuh
Proses Kevin Diks Memperkuat Timnas Indonesia Ngebut, Rekor Masih Dipegang Mees Hilgers dan Eliano Reijnders
Advertisement
Hasani lalu dihubungi Shin Tae-yong lewat penerjemahnya, Yoo Jae-hoon untuk meminta nomor Kevin Diks.
Shin Tae-yong berencana untuk mewawancarai Kevin Diks. Arsitek asal Korea Selatan itu memang punya kebijakan untuk menginterviu para pemain yang disodorkannya ke PSSI sebelum dinaturalisasi.
Shin Tae-yong telah lebih dulu mewawancarai Sandy Walsh dan Jordi Amat.
"Saya kontak ke agen Hilgers dan Diks. Namun, dua hari dia tidak merespons. Lalu saya tanya lagi. Ada apa? Dia bilang seperti ini," ujar Hasani ketika dihubungi Bola.com, Selasa (8/2/2022).
"Hilgers dan Diks meminta si agen untuk berbicara kepada kedua orang tua mereka. Saya bilang oke. Lalu si agen bilang 'nanti kalau saya sudah ngomong ke orang tua keduanya dan mereka oke, baru saya kasih nomor Diks'."
"Ya sudah saya tunggu. Pada Selasa, 8 Februari 2022, saya kontak agennya lagi. Bagaimana? Kata dia, secara prinsip, kedua pemain sudah oke. Namun, dia bilang tidak berani mengatakan oke tanpa izin orang tua keduanya," jelas Hasani.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Menunggu Kabar Terbaru dari Agen terkait Restu Orang Tua 2 Pemain
Hasani memaklumi permintaan dari Mees Hilgers dan Kevin Diks karena keduanya terbilang masih muda, 20 dan 25 tahun. Dia kini menunggu kabar terbaru dari agen terkait restu dari orang tua kedua pemain.
"Kalau Walsh dan Jordi kan sudah dewasa. Posisinya per Selasa, 8 Februari 2022, saya masih menunggu jawaban dari orang tua mereka. Kalau oke, mereka baru mengirimkan dokumen," imbuh Hasani.
Syarat dari Mees Hilgers dan Kevin Diks memang tidak diprediksi oleh Hasani. Dia meminta agen untuk mendapatkan izin dari orang tua keduanya paling lambat pada akhir pekan ini. Jika lewat dari batas itu, PSSI kemungkinan membatalkan proses naturalisasi keduanya.
"Waktu agen menghubungi kedua pemain, keduanya memberikan jawaban di luar perhitungan saya. Si agen minta waktu 1-2 hari. Paling tidak, saya tunggu hingga Jumat, 11 Februari 2022," papar Hasani.
Advertisement
Shin Tae-yong Minta Kevin Diks Lagi
Nama Kevin Diks sempat masuk daftar empat pemain keturunan di Eropa yang direkomendasikan Shin Tae-yong untuk dinaturalisasi PSSI demi Timnas Indonesia.
Selain Kevin Diks, tiga pemain lainnya adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, dan Mees Hilgers.
Pada Desember 2021, Shin Tae-yong berubah pikiran. Arsitek asal Korea Selatan itu mengganti Kevin Diks dengan Ragnar Oratmangoen karena si pemain punya posisi yang identik dengan Sandy Walsh, yakni bek sayap kanan.
2 Pemain dalam Proses
Sementara itu, proses naturalisasi dua pemain keturunan di Eropa masih berjalan. Keduanya adalah Sandy Walsh dan Jordi Amat. Dokumen keduanya masih ditinjau oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
"Kemenpora sudah menghubungi PSSI untuk meminta beberapa dokumen tambahan. Namun, sepertinya dokumen dari federasi, bukan pemainnya," jelas Hasani.
"Selasa, 8 Februari 2022 siang tim legal PSSI melaporkan ke saya seperti itu. Sudah ada kontak dari Kemenpora. Artinya masih dalam proses," imbuh Hasani.
Advertisement