Bola.com, Jakarta - Striker gaek Madura United, Beto Goncalves punya cerita menarik mengenai keputusannya berkarier di Indonesia. Menurut sosok bernama lengkap Alberto Gonçalves da Costa itu, ia sempat takut menuju ke Indonesia karena adanya gempa dan Tsunami di tahun 2004.
Saat itu, gempa besar dan tsunami memang menerjang Samudera Hindia. Dampaknya, Aceh dan Sumatera Utara jadi dua provinsi dengan jumlah korban dan kerusakan terparah akibat bencana alam itu.
Baca Juga
Advertisement
Kondisi itu membuat Beto Goncalves takut untuk ke Indonesia. Padahal saat itu ia sudah mendapatkan tawaran dari salah seorang agen dari Brasil untuk memperkuat salah satu klub di Indonesia.
"Sebelum saya ditawari di Indonesia, tahun 2004 ada Tsunami dulu saya takut," katanya di kanal Youtube Tiento Indonesia.
"Saya sempat dapat tawaran dari seorang agen, tapi saya tolak tawaran itu karena saya takut," lanjutnya.
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Nekat
Namun, pada tahun 2006 Beto membulatkan tekadnya untuk mencoba peruntungan di Indonesia. Kebetulan saat itu hubungannya dengan klub nya yang di Brasil sedang kurang bagus.
Sebelum memutuskan pindah ke Indonesia, Beto juga mengaku sempat frustasi karena masalah tersebut. Bahkan ia sempat berpikir untuk menyudahi kariernya sebagai pesepak bola.
"Baru di tahun 2006 saya ada sedikit masalah di klub saya di Brasil, saya sedikit marah saya sempat frustasi dan sempat ingin berhenti," ujarnya.
"Kebetulan saat itu saya ditelpon lagi sama agen yang sama, saya terima tawaran itu untuk bermain di Indonesia," lanjutnya.
Advertisement
Terkesan SUGBK
Ketika baru pertama di Indonesia, Beto Goncalves diajak oleh sang agen untuk mengunjungi Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Beto sangat terkesan dengan stadion yang pernah menyandang status sebagai stadion terbesar di Indonesia itu.
Ia juga sempat menyangka bakal memperkuat klub yang berkandang ke stadion itu. Namun, pada akhirnya ia berlabuh di Persipura Jayapura.
"Waktu tiba di Jakarta saya dilewatkan di stadion GBK saya pikir bagus sekali," katanya.
"Saya pikir saya main disitu, ternyata saya main di Papua, Persipura. Saya sempat mikir susah adaptasi di Jayapura. Tapi lama-lama enak. Kondisi Jayapura juga banyak pantai sampai lima tahun ke Persipura," tandas Beto.
Sumber: Youtube Tiento Indonesia