Bola.com, Jakarta - Bek Persipura Jayapura, Ricardo Salampessy jadi salah satu pemain belakang paling senior di BRI Liga 1 musim ini. Maklum, usianya sudah 37 tahun.
Di pengujung karirnya, Ricardo Salampessy punya beberapa catatan untuk para penerusnya. Baik di Persipura Jayapura maupun Timnas Indonesia.
Advertisement
Dalam sesi wawancara di kanal Youtube Tiento Indonesia, ada dua pesan yang diberikannya untuk pemain muda. Yang pertama, pesepakbola profesional harus ditunjang dengan pendidikan akademik. Karena hal itu punya efek penting dalam berperilaku di dalam dan luar lapangan.
Ricardo mengenang masa mudanya. Waktu itu kedua orang tuanya punya pandangan yang beda. Sang ayah mendukungnya fokus di sepakbola. Namun ibundanya lebih senang jika dia mengejar dunia pendidikan.
"Dulu saya coba berjalan beriringan. Sepakbola juga pendidikan. Sayangnya ternyata harus ada yang dikorbankan. Saya sempat masuk beberapa universitas. Namun saat kompetisi berjalan, saya tidak bisa mengikutinya,” kenangnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
3 Kampus Berbeda
Ricardo Salampessy sempat masuk tiga kampus berbeda. Dia tak bisa melanjutkan kuliah di dua kampus pertamanya. Ricardo gugur di semester pertama karena tak bisa mengikuti perkuliahan. Maklum, waktu itu kompetisi sedang berjalan.
Baru di kampus ketiga, Universitas Cenderawasih dia bisa dapat gelar sarjana ilmu pemerintahan. "Pemain muda saya harap tidak melupakan pendidikan formal. Karena itu bisa membantu cara berfikir didalam dan luar lapangan. Juga membuat bagaimaan cara bersikap lebih baik,” jelasnya.
Sedangkan pesan kedua, jangan mudah putus asa ketika memutuskan jadi pesepakbola profesional. Ricardo merasakannya sendiri di awal kariernya.
"Dulu, di usia muda seolah tidak ada titik cerah untuk menggapai karir profesional. Tapi saya tidak menyerah. Ada saja jalan menuju ke sana. Dan saya berusaha mencapai jalan itu. Sampi sekarang usia 37 tahun masih berkarir di kompetisi tertinggi,” sambungnya.
Advertisement
Pemain Muda Punya Peluang Lebih Besar
Sebenarnya, pemain muda saat ini justru punya peluang lebih besar dan mudah untuk jadi pesepakbola profesional. Di tingkat SSB, saat ini sudah banyak pelatih berlisensi. Sehingga cara bermain sepakbola yang diberikan lebih terarah.
Ketika sudah jadi pemain profesional, jalan berkarir di level yang lebih tinggi juga terbuka. Karena banyak agen pemain yang bisa memberikan kesempatan berkarir di luar negeri.
"Sekarang banyak agen yang membantu berkarir di luar. Kesempatan ini dulu kita tidak punya. Jadi, ini akan membantu adik-adik yang punya bakat, talenta dan kemauan keras. Mereka bisa ke Asia atau Eropa yang secara level beberapa tingkat lebih baik,” tegasnya.