Bola.com, Jakarta - PSSI bekerja sama dengan TNI AD menggelar turnamen bertajuk Piala KSAD Liga Santri PSSI Tahun 2022. Turnamen ini akan digelar usai Idulfitri mendatang.
Liga Santri pertama kali digelar pada 2015. Turnamen ini berlangsung setiap tahun namun penyelenggaraannya sempat vakum karena pandemi COVID-19 dan terakhir digelar pada 2019.
Advertisement
Turnamen ini sebelumnya berada di bawah naungan Kementerian Pemuda Olahraga yang bekerja sama dengan Rabithah Ma’ahid Islamiah (RMI) NU menggunakan nama Liga Santri Nasional (LSN). Namun, pada edisi tahun ini akan berganti nama menjadi Piala KSAD Liga Santri PSSI Tahun 2022.
"Liga Santri ini akan memakan waktu empat sampai enam bulan. Jadi kami berharap tahun 2022 ini selesai," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan.
Piala KSAD Liga Santri PSSI Tahun 2022 akan diawali dengan penyisihan tingkat kabupaten/kota pada 20 Juni-30 Juli 2022. Setelah itu, tim terbaik akan berlanjut ke babak provinsi pada Agustus-September 2022.
Tingkat nasional akan bergulir pada September sampai 22 Oktober 2022. Semua ini nantinya diawasi Asosiasi Kabupaten/Kota dan Asosiasi Provinsi PSSI yang bekerja sama dengan komando wilayah TNI AD setempat.
"Rencananya, pembukaan digelar di Jawa Timur dan penutupan di DKI Jakarta. Akan diusahakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno. Semoga nanti sudah bisa dengan penonton," tegas Mochamad Iriawan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Berburu Bibit Unggul
Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman berharap, Liga Santri dapat menghasilkan bibit-bibit unggul persepakbolaan nasional. Selain itu, Dudung juga ingin Liga Santri tersebut dapat menjadi wadah silaturahmi para santri di Indonesia.
"Menjalin silaturahmi itu penting, apalagi antar santri di Indonesia. Kami pun berharap liga ini dapat menghasilkan atlet dengan karakter bagus dan sportivitas yang tinggi,” tutur Jenderal berusia 56 tahun itu.
Seperti diketahui, banyak pemain dengan latar belakang santri dan sukses menjadi pemain profesional hingga menembus Timnas Indonesia. Sebut saja, Asnawi Mangkualam (Pesantren di Makassar), Witan Sulaeman (Pesantren Syaikh Zainuddin Abdul Majid Anjani NTB), Dedik Setiawan (Pesantren Liang Gunung), Nadeo Agrawinata (Pesantren Al-Husna, Kediri), dan Evan Dimas (Pesantren NU Shafta Lontar Citra Surabaya).
Advertisement