Bola.com, Jakarta - Winger Taisei Marukawa merupakan pemain fenomenal di BRI Liga 1 2021/2022. Bagaimana tidak, pemain milik Persebaya Surabaya ini merupakan sosok yang lengkap dalam kemampuan menyerang.
Marukawa merupakan motor permainan Persebaya yang sulit dihentikan. Dia punya kelincahan dalam menggiring bola. Penampilan apiknya juga kerap tak mudah dihentikan dan membuat barisan pertahanan lawan kerepotan.
Advertisement
Selain kelincahan dalam dribel, Marukawa juga memiliki akurasi tinggi dalam mengumpan. Jangan lupakan juga kemampuannya melepas tembakan jarak jauh dari luar kotak penalti yang kerap mengejutkan kiper lawan.
Winger asal Jepang ini sudah mencetak 13 gol dan 8 assist dari 22 penampilannya di BRI Liga 1. Catatan ini jadi yang terbanyak di skuad Persebaya musim ini dibanding dengan pemain-pemain lainnya.
Negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan memang sudah sejak lama menjadi kekuatan sepak bola Asia di pentas dunia. Bahkan Jepang memiliki kompetisi sepak bola terbaik di Asia hingga saat ini.
Dengan sistem pembinaan yang berjenjang, Negeri Samurai tak pernah kehilangan pemain bertalenta. Jadi saat salah satu pemain mereka repot-repot menjajal karier di sepak bola Indonesia, hal itu cukup mengherankan.
Kendati demian, pemain berusia 24 tahun tersebut bukan pemain asal Asia Timur pertama yang menjejakkan kaki di Surabaya. Persebaya memang beberapa kali menggunakan jasa pemain asal Asia Timur dan kehadiran mereka bisa dibilang cukup berhasil.
Lantas siapa saja pendahulu Marukawa yang berhasil menancapkan nama di hati Bonek, pendukung Persebaya? Terdapat sejumlah pemain Asia Timur yang pernah membela Bajul Ijo sebelum Taisei Marukawa. Simak ulasan berikut:
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Zeng Cheng
Pemain Asia Timur pertama yang mendarat di Persebaya adalah Zeng Cheng. Kiper asal Cina tersebut datang dengan status pinjaman dari Wuhan Guanggu pada musim kompetisi 2005. Dia menggantikan Hendro Kartiko yang memilih menyebrang ke Persija Jakarta.
Menjadi suksesor kiper ternama Indonesia membuat kehadirannya di awal musim menjadi pertanyaan. Apalagi dirinya datang ke tanah air di umur yang masih sangat belia, yakni berusia 18 tahun.
Namun, kiper dengan ciri khas rambut panjang yang dicat warna pirang ini berhasil membuktikan dirinya. Walau tak bisa membawa Persebaya mempertahankan gelar juara, 25 penampilannya musim itu menjadi bukti kehebatannya.
Setelah semusim, dirinya lantas kembali ke Cina dan meraih banyak kesuksesan saat memperkuat Guangzhou Evergrande yang kala itu dilatih pelatih kawakan asal Italia, Marcello Lippi. Kini dia tercatat membela Shanghai Shenhua.
Advertisement
Takatoshi Uchida
Takatoshi Uchida menjadi pemain Asia Timur kedua yang pernah mendarat di Surabaya. Pria asal Jepang ini didatangkan dari klub Singapura, Albirex Niigata FC untuk mengarungi kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009-2010.
Uchida merupakan bek tengah yang mewarisi nomor 5 legendaris milik Bejo Sugiantoro. Kala itu, Bejo memang memutuskan hengkang ke Mitra Kukar setelah menikmati periode keduanya bersama Persebaya.
Pemain yang akrab disapa Taka ini punya gaya permainan khas Persebaya yakni ngeyel. Dia berani meninggalkan posnya sebagai stoper hingga ke tengah lapangan untuk membantu teman-temannya saat menyerang.
Penampilan Taka di jantung pertahanan Persebaya terbilang impresif. Dirinya cukup disiplin menjaga lini belakang dan sesekali membantu serangan dalam situasi bola mati. Tetapi dirinya gagal menghindarkan Persebaya dari jurang degradasi pada akhir musim.
Jeon Byung Euk
Berikutnya terdapat pemain asal Korea Selatan yang bergabung dengan Persebaya pada pertengahan kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2009-2010. Jeon Byung Euk masuk bersamaan dengan Juan Marcelo Cirelli dan Pato Morales.
Jeon memperkuat Persebaya melalui proses seleksi. Ia terpilih setelah menyingkirkan sesama pesepak bola asal Korea, Sang Song Ho. Jeon direkrut untuk menggantikan Josh Maguire yang hijrah ke PSPS Pekanbaru.
Advertisement
Han Ji-ho
Pemain yang juga jadi Korea Selatan ini datang memperkuat Persebaya setelah Jeon Byung Euk. Ji Ho sangat kenyang pengalaman di sepak bola Indonesia. Ia pernah memperkuat PSBI Blitar, Persik Kediri, PSIS Semarang dan Persibo Bojonegoro.
Ji Ho bergabung pada pertengahan 2013. Ia masuk bersamaan dengan Hery Prasetya (stopper), Trias Budi (bek kiri) dan Dedi Sutanto (penjaga gawang). Permainannya dinilai ngeyel dan punya semangat pekerja keras di lapangan tengah dan sangat cocok dengan karakter Persebaya.
Tapi sayang, kerja sama antara Han Ji-ho dan Persebaya 1927 kala itu tak berlangsung lama. Persoalan gaji diduga membuatnya hengkang dan memilih pulang ke Korea Selatan.