Bola.com, Jakarta - Stefano Lilipaly, Ilija Spasojevic, dan Irfan Jaya berhasil menjadi pahlawan Bali United setelah mencetak masing-masing satu gol untuk kemenangan tiga gol tanpa balas kontra Bhayangkara FC di pekan ke-24 BRI Liga 1 2021/2022 di Stadion Ngurah Rai Denpasar.
Tapi dibalik semua itu, pemain yang mencuri perhatian dan layak mendapat gelar man of the match adalah Sidik Saimima. Dia berhasil tampil apik di lini tengah sebelum akhirnya digantikan Fadil Sausu pada menit ke-62.
Baca Juga
Advertisement
Dalam dua pertandingan terakhir, penampilannya juga tidak terlalu mengecewakan. Pelatih Bali United Stefano Cugurra Teco memang tidak berkomentar mengenai Saimima. Namun melihat dua pertandingan dia selalu menjadi starter sudah mengisyaratkan segalanya.
Sebelumnya, Teco sempat mengungkapkan jika mantan pemain Persebaya Surabaya dan PSS Sleman tersebut adalah pemain yang bagus.
"Saimima pemain bagus, bukan hari ini saja," jelasnya. Saat Saimima bermain, tim lebih kuat dan agresif. Justru sebaliknya, Fadil Sausu yang menggantikan Sidik Saimima justru hanya bermain sekitar 15 menit di lapangan sebelum akhirnya digantikan Ahmad Agung Setiabudi.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Ubah Strategi
Menurut Pelatih Bali United Stefano Teco Cugurra, ditariknya kembali Fadil bukan tanpa alasan. Bhayangkara FC memainkan dua penyerang yang berposisi sebagai target man. Mereka adalah Ezheciel N’Douassel dan Herman Dzumafo.
Menurut Teco, tidak mungkin memainkan Fadil dengan situasi seperti ini. “Fadil kapten tim dan sangat bagus. Dia juga orang yang baik. Hari ini saya pasang dia. Tapi setelah itu Pelatih Bhayangkara FC (Paul Munster) pasang dua orang tinggi di depan (N'Douassel dan Herman Dzumafo). Pasti mereka pakai strategi umpan lambung,” ungkapnya.
“Kami juga sudah menang dan harus jaga kemenangan ini,” tambahnya. Ahmad Agung dimasukkan untuk meredam determinasi The Guardian di lini depan. “Dia (Ahmad Agung) tidak takut sama sekali. Kami ingin mereka tidak cetak gol dan inilah situasi di sepak bola,” tutupnya.
Advertisement