Bola.com, Jakarta - Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani mengungkapkan bahwa pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong enggan sembarangan menaturalisasi pemain keturunan.
Hasani mengatakan bahwa Shin Tae-yong menetapkan syarat mutlak untuk pemain naturalisasi yaitu kualitasnya lebih baik daripada pesepak bola lokal.
Baca Juga
Erick Thohir tentang Cedera Kevin Diks dan Terancam Absen Bela Timnas Indonesia Vs Arab Saudi: Usaha Recovery, FC Copenhagen Kehilangan
Ole Romeny Tetap Yakin Dinaturalisasi ketika Ditanya Erick Thohir Setelah Timnas Indonesia Kalah 0-4 dari Jepang: Anak Medan
Erick Thohir soal Eliano Reijnders Tak Terpakai di Timnas Indonesia: Keputusan Shin Tae-yong, yang Terbaik Harus Bermain
Advertisement
Shin Tae-yong telah merekomendasikan enam pemain keturunan di Eropa untuk dinaturalisasi kepada PSSI. Keenamnya adalah Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers, Kevin Diks, Ragnar Oratmangoen, dan Tijjani Reijnders.
Dari jumlah itu, hanya naturalisasi Sandy Walsh dan Jordi Amat yang diproses ke pemerintah. Empat nama lainnya gagal karena faktor restu orang tua dan minat.
"Prinsip dia begini. Dia tidak mau merekrut asal-asalan kalau kualitas pemainnya tidak memenuhi syarat," kata Hasani ketika dihubungi Bola.com beberapa waktu lalu.
"Dia tidak mau pemain yang dinaturalisasi levelnya masih masa dengan pemain lokal. Dia mau pemain itu levelnya di atas pemain Indonesia," terang Hasani.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Satu Pemahaman
Hasani mengaku sepemahaman dengan Shin Tae-yong. Dia juga tidak sepakat jika pemain yang dinaturalisasi kualitasnya tidak lebih baik dari pemain lokal.
Hasani menggelar pertemuan dengan Shin Tae-yong dan asistennya, Kim Jong-jin membahas pemain keturunan untuk Timnas Indonesia pada 17 Februari 2022.
"Saya bilang, saya juga sepakat dengan pemikirannya. Kalau dia merekomendasikan pemain asal-asalan, saya tidak setuju," imbuh Hasani.
"Persepsi-persepsi itu mesti kami luruskan. Ternyata menurut dia, urusan naturalisasi ini sudah lama prosesnya, bukan kemarin-kemarin. Saya bilang tidak tahu karena baru terlibat," ungkapnya.
Advertisement