Bola.com, Jakarta - Shayne Pattynama menjadi pesepak bola anyar yang bakal dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia. Kehadiran pemain Viking FK itu diharapkan membawa dampak postif untuk Tim Garuda.
Pesepak bola yang beroperasi sebagai bek kiri itu merupakan pemain kelahiran Belanda yang memiliki darah Indonesia. Dilihat dari namanya, Pattynama adalah marga dari Maluku.
Baca Juga
3 Fakta Seretnya Gol Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Lini Depan Tumpul, STY Nggak Punya Solusi!
Pelatih Persija Sedih Timnas Indonesia Tersingkir dari Piala AFF 2024, Berharap Dony Tri dan Muhammad Ferarri Ikut Away ke Malut United
Deretan Biang Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2024 Versi Pengamat
Advertisement
Darah Indonesia yang mengalir di tubuh Shayne Pattynama berasal dari sang ayah. Ayahnya dulu lahir di Semarang, Jawa Tengah.
"Shayne Pattynama pemain asal Belanda, sekarang bermain di klub Viking FK (Liga 1 Norwegia). Ayahnya lahir di Semarang," tulis Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Hasani Abdulgani, dalam akun instagramnya, @hasaniabdulgani, Selasa (22/2/2022).
"Pattynama sudah mengirim surat pernyataan bersedia bermain untuk Timnas serta dokumen pendukung lainnya. Welcome to the board," tambah Hasani.
Lantas, apa saja fakta-fakta menarik dari Shayne Pattynama calon pemain Timnas Indonesia? Berikut ini adalah rangkumannya seperti dilansir dari berbagai sumber.
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sempat di Akademi Ajax
Usia Shayne Pattynama sekarang adalah 23 tahun. Dia mengawali kariernya di Akademi SV Lelystad '67 pada 2004 sampai 2007.
Sang pemain juga sempat menimba ilmu di Akademi Ajax pada 2007 hingga 2010. Setelah itu, Shayne Pattynama dilepas ke Utrecht dan cukup lama bertahan di sana sampai 2017.
Jenjang kompetisi profesional dirasakannya pertama kali saat dapat promosi ke Jong Utrecht pada musim panas 2017. Di sana, ia bermain sampai 2019.
Setelah itu, Shayne Pattynama memperkuat SC Telstar hingga 2021. Mulai 16 Maret 2021, ia pindah ke Viking FK.
Â
Advertisement
Harga Pasaran di Bursa Transfer
Berdasarkan laman Transfermarkt, harga pasaran Shayne Pattynama sekarang mencapai Rp 5,2 miliar. Pada Maret 2021, Viking FK mendatangkannya dengan status bebas transfer dari SC Telstar karena kontraknya sudah habis.
Kontrak Shayne Pattynama bersama Viking FK baru akan habis pada 31 Desember 2023. Jadi jika ada klub yang tertarik merekrutnya sebelum kontrak itu rampung, wajib membayar kepada Viking FK.
Â
Persiapan Musim 2022
Saat ini, Shayne Pattynama masih dalam masa pramusim kompetisi Eliteserien. Kasta teratas di Liga Norwegia itu baru bergulir mulai 2 April 2022.
Musim kemarin, Shayne Pattynama mencatat 24 pertandingan bersama Viking FK, dengan mendapatkan total 888 menit bermain. Dari jumlah laga itu, tujuh di antaranya sebagai starter.
Sebagai bek, Shayne Pattynama cukup produktif. Pada musim lalu, dia mencetak dua gol dan lima assists untuk Viking FK.
Â
Advertisement
Satu Agen dengan Irfan Bachdim
Dari daftar keagenan yang ada di laman Transfermarkt, diketahui Shayne Pattynama bergabung dengan Prime11. Agensi yang kantor pusatnya ada di Rotterdam, Belanda itu punya banyak klien.
Dalam keagenan itu juga ada Mees Hilgers, pemain berdarah Indonesia yang batal dinaturalisasi karena alasan tidak bisa memegang dwikewarganegaraan. Prime11 dalam daftar pemainnya juga ada nama Irfan Bachdim, pesepak bola yang kali terakhir membela Persis Solo di Liga 2 2021.
Â
Naluri Pemain Bertahan
Seperti disampaikan di atas, Shayne Pattynama biasa beroperasi sebagai bek kiri. Itu artinya, dia lebih fokus menjaga daerah pertahanan, ketimbang membantu serangan seperti bek sayap.
Selain bermain sebagai bek kiri, Shayne Pattynama juga bisa jadi gelandang bertahan. Dengan memiliki naluri bertahan yang besar dan punya postur tubuh lebih dari 180cm, ia bisa menjadi tembok yang kokoh buat barisan belakang Timnas Indonesia.
Disadur dari: Bola.net (Fitri Apriani/Gia Yuda Pradana/Published: 22/02/2022)
Advertisement