Bola.com, Semarang - Pratama Arhan adalah pemain yang lahir dan berkembang di Kabupaten Jepara. Sebuah Kabupaten yang berada di utara Jawa Tengah.
Ia menjalani pendidikan sepak bola level awal juga di Blora. Tepatnya di SSB Putra Mustika yang jaraknya tidak begitu jauh dari kediaman orang tua Arhan.
Baca Juga
Advertisement
Setelah menempuh pendidikan di SSB Putra Mustika, Pratama Arhan kemudian pindah ke SSB Terang Bangsa yang ada di Semarang.
Setelah itu, karier Arhan sudah bisa ditebak. Ia pindah ke tim junior PSIS Semarang. Tak berselang lama, Arhan kemudian promosi di tim senior Mahesa Jenar.
Setelah tampil apik di PSIS dan Timnas Indonesia, Pratama Arhan kemudian membuat klub J2 League, Tokyo Verdy tertarik untuk merekrutnya. Arhan mendapatkan kontrak dua tahun di klub itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Pesan dari Pelatih
Kepada kanal Youtube, Chandra Margatama pelatih Arhan di SSB Putra Mustika, Tulus memberikan pesan yang menyentuh untuk pemain kidal tersebut. Ia berpesan Arhan agar tidak lupa untuk terus beribadah.
"Untuk selalu beribadah, nggak usah sombong, berbakti pada orang tua," harapnya.
Tulus juga berpesan agar Pratama Arhan tidak mudah menyerah dalam menjalani kariernya yang baru di fase awal sebagai pesepakbola profesional.
"Jangan mudah menyerah atau mudah puas dengan prestasi. Raih prestasi setinggi-tingginya, sukses selalu Arhan," katanya.
Â
Advertisement
Bangga pada Diri Sendiri
Lebih lanjut, Tulus juga merasa bangga dengan pencapaian yang sejauh ini diraih Pratama Arhan. Tulus lebih bangga lagi sebab ia jadi pelatih bagi Arhan saat pemain tersebut mulai belajar sepak bola.
Menurut Tulus, saat itu ia dan pelatih serta manajemen SSB Putra Mustika hanya bekerja dengan ikhlas saja. Mereka berniat untuk membentuk anak desa yang bisa berprestasi di level nasional.
"Saya pribadi itu sudah jadi komitmen di manajemen Putra Mustika. Kami ingin menciptakan anak desa yang berprestasi di tingkat nasional," ujar Tulus.
"Saya sendiri bahagia biarpun entah Mas Arhan mengakui saya pelatihnya atau tidak saya tidak masalah. Saya bisa membina dengan ikhlas, tidak punya kepentingan lain," tandasnya.