Bola.com, Jakarta - "Adek, sekarang kamu sudah menjadi pesepak bola terkenal dan punya reputasi tinggi. Ibu tak bisa memberikan apa-apa, kecuali doa. Sekarang, adek sudah berlabel pemain Timnas Indonesia, sesuatu yang menjadi mimpi sejak kecil. Jadilah tetap seseorang yang beretika, rendah diri dan jangan lupa, jaga sholat lima waktu,"
Deretan kalimat tersebut keluar dari bibir seorang wanita bernama Surati. Siapa dia?, tak banyak orang tahu jika ditarik setahun ke belakang. Namun, kini, siapapun mengerti kalau dia-lah satu di antara sosok di belakang layar yang telah membuat nama Pratama Arhan seperti sekarang.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, siapa di antara publik sepak bola nasional yang tak mengenal Pratama Arhan. Pemilik nama lengkap Pratama Arhan Alif Rifai ini selalu menjadi buah bibir, setidaknya dalam tiga bulan terakhir. Sepak terjang menawan sepanjang awal musim BRI Liga 1 2021/2022, membuat Arhan mendapat kesempatan begitu cepat untuk mencicipi jersey Timnas Indonesia.
Bagaimana tidak, ketika kali pertama berseragam Timnas Indonesia, usia pria kelahiran Blora ini belum genap 20 tahun. Tidak tanggung-tanggung, berkat brilian di BRI Liga 1 2021/2022 bersama PSIS Semarang di area sektor kiri, talenta-nya 'nampol' di jajaran pelatih Timnas Indonesia, terutama Shin Tae-yong.
"Perasaan saya campur aduk, senang, sedih dan terharu," kata ibunda Pratama Arhan, Surati. Itu menjadi komentar pendek ketika kali pertama sang anak mendapat panggilan mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia. Kini, doa-doa tersebut menjadi pengiring Pratama Arhan, sekaligus pembuka langkah nan mujarab bagi pemain muda yang menonjol sepanjang BRI Liga 1 musim ini.
Â
Â
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sinar Terang dari BRI Liga 1
Dua stadion menjadi saksi bagaimana nama Pratama Arhan perlahan namun pasti meroket kencang, seolah menembus batas yang dulu tak pernah terpikirkan alumni Sekolah Sepak Bola (SSB) Terang Bangsa ini, yakni Stadion Manahan di Solo, dan Stadion Wibawa Mukti, di Cikarang, Jawa Barat.
Ibarat pepatah lama : seseorang yang punya talenta tinggi tapi tak pernah mendapatkan tempat dan momen yang tepat, tetaplah akan terlihat biasa-biasa saja. Nah, mungkin hal itu pula yang berlaku dalam sejarah hidup serta karier Pratama Arhan di lapangan bola.
Kini, 'dunia' tahu kalau dulu bersama sang Ibunda tercinta, Surati, mereka harus berteduh dan menghabiskan semalam dengan menginap di emperan Terang Bangsa. Hampir pasti, sampai seumur hidup, Arhan akan membawa terus pengalaman tersebut sebagai daya lecut, sumbu ledak dan pemicu spirit agar terus meningkatkan level permainan.
Sebelum ke arah sana, Manahan Solo dan Wibawa Mukti menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan Pratama Arhan. Manahan Solo adalah tempat kali pertama Pratama Arhan 'mengejutkan' keluarganya di Blora.
Bagaimana tidak, Arhan tak pernah bilang apapun kalau akan ikut sebuah turnamen yang nantinya menjadi jembatan ke jenjang Timnas Indonesia dan bintang BRI Liga 1 2021/2022. "Dia hanya bilang ke Solo, ternyata memberi hadiah sebagai pemain terbaik," ungkap Surati, terngiang ke belakang sewaktu sang 'Adek' pamitan berjuang di Piala Menpora 2021.
Nyatanya, justru pamitan itu yang membuat langkah Pratama Arhan menjadi pemain muda luar biasa di BRI Liga 2021/2022. Berada di zona BRI Liga 1 2021/2022 semakin menaikkan segala macam aspek dari seorang Arhan, mulai dari sisi kedewasaan, penyempurnaan teknik, membaca permainan lawan, semakin berani melakukan penetrasi, dan yang pasti sepakan kaki kiri serta lemparan ke dalam yang bak tendangan bebas atau sepakan sudut, ditakuti lawan.
Tempaan dalam berbagai situasi di panggung BRI Liga 1 2021/2022 membuat Pratama Arhan semakin menonjolkan dirinya layak berstatus pemain masa depan bangsa. Stadion Wibawa Mukti bakal menjadi saksi bisu bagaimana langkah awal seorang Arhan begitu cemerlang, tentu dengan beragam ujian di pentas BRI Liga 2021/2022.
Sabtu, 4 September 2021, tepat pukul 15.15 WIB, Pratama Arhan mengukir namanya dalam jagad yang selama ini menjadi impiannya sejak kecil, yakni berlaga di kompetisi kasta tertinggi Indonesia, BRI Liga 1 2021/2022. Tak mudah bagi pemuda berusia 19 tahun langsung menjadi starter!, Yup, saat itu Pelatih Imran Nahumarury memercayakan Pratama Arhan menjadi starter.
Saat itu, pada area belakang, Pratama Arhan bermain bareng Wallace Costa, Rio Saputro dan Finky Pasamba. Hebatnya, jika menilik dari strategi awal PSIS Semarang yang menerapkan pola 3 bek, Arhan sempat melakoni peran itu, bergantian dengan sang kompatriot, Fredyan Wahyu.
Namun, justru karena peran tersebut, semakin menunjukkan sejak awal kalau Pratama Arhan punya banyak potensi. Tak hanya jago sebagai bek kiri, Arhan juga mumpuni ketika menjadi pemain belakang kala PSIS Semarang menerapkan strategi tiga bek bermodel libero atau empat bek sejajar.
Mau bukti sahih?. Lihat saja ketika pertandingan kedua PSIS Semarang di panggung BRI Liga 1 2021/2022 kontra Persija Jakarta, Pratama Arhan menjadi pelengkap zona tiga bek sejajar bersama Afeandra Dewangga dan Wahyu Prasetyo.
Bukti kemampuan multitalenta seorang Pratama Arhan juga terlihat pada pertandingan berikutnya di pentas BRI Liga 1 2021/2022, ketika PSIS Semarang menang atas Persiraja Banda Aceh (18/9/2021) dengan skor 3-1. Saat itu, Pratama Arhan menunjukkan bakat lain yang luar biasa, yakni sebagai bek kanan. Komposisi saat itu, Arhan sebagia full back kanan, Fredyan Wahyu (full back kiri) dan duet bek sentral adalah Afeandra Dewangg bersama Wahyu Prasetyo.
Tampil memesona bersama PSIS Semarang di PSIS Semarang, membuat Pratama Arhan tak tergoyahkan melenggang ke jenjang tertinggi karier pesepak bola, yakni berkostum Timnas Indonesia. "Lelah boleh, mengeluh jangan,". Itulah kalimat sakti yang selalu keluar dari bibir Arhan, ketika kali pertama merasakan latihan bersama Timnas Indonesia di Stadion Madya Senayan.
Lelah boleh, mengeluh jangan dan doa dari Sang Ibunda, membuat penampilan Pratama Arhan di kancah sepak bola nasional, terutama altar BRI Liga 1 2021/2022, semakin mengilap. Sekadar informasi, statistik dari situs resmi BRI Liga 1 2021/2022, Pratama Arhan sanggup mencetak beberapa angka yang tergolong menonjol bagi pesepak bola yang baru berusia 20 tahun.
Arhan mengoleksi 1,23 tekel per tim dan 3,74 intersep per pertandingan. Tak hanya itu, ia sudah mengemas empat asis, yang membuatnya tergolong komplet sebagai bek kiri dan atau sayap kiri.
Sementara itu, data dari mesin statistik Fantasy Bola BRI Liga 1 2021/2022 di aplikasi Vidio, Pratama Arhan mencatat 222 umpan sukses alias tak meleset. Ada juga statistik 31 intersep dan 6 penyelamatan di depan gawang sendiri.
Walhasil, performa 'mantap jiwa' di level BRI Liga 1 2021/2022 membuat Pratama Arhan layak menjadi satu di antara talenta muda masa depan sepak bola Indonesia. Kini, publik menunggu sepak terjang sang idola baru cewek-cewek Tanah Air ini, apakah bisa terus terang atau justru meredup.
Â
Â
Advertisement
Efek Bersinar di BRI Liga 1
Pertandingan Piala AFF 2020, Minggu, 19 Desember 2021 di Stadion Nasional Singapura. Merujuk pada periode tersebut, Pratama Arhan tak akan bisa melupkan momen istimewa yang membuat garis hidupnya seolah berubah. Ia menunjukkan keahliannya, yang membuatnya layak meneruskan status sebagai talenta muda sepak bola Indonesia.
Apa yang terjadi pada menit ke-50 memberi jalan lebar bagi Pratama Arhan menarik perhatian publik luar negeri. Bagaimana tidak, sepakan kaki kiri pria kelahiran Blora, Jawa Tengah ini, menerjang deras ke dalam gawang Malaysia.
Mencetak gol adalah hal spesial, apalagi dilakukan ke gawang Malaysia. Sudah pasti seluruh mata akan tertuju ke sana. Itu pula yang terjadi pada diri Pratama Arhan. Setelah sukses dengan spesifikasi lemparan ke dalam bak tendangan bebas atau sepak sudut, kini sepakan kaki kirinya menimbulkan prahara bagi lawan.
Timnas Indonesia boleh gagal di final Piala AFF 2020, namun nama Pratama Arhan sudah telanjur melonjak tinggi. Kembali ke Indonesia dan bermain di panggung BRI Liga 1 2021/2022, nama Arhan tak pernah lekang dari 'pengawasan' para penggila bola Tanah Air.
Puncak dari efek kompetitif yang dirasakan Pratama Arhan di lingkup BRI Liga 1 2021/2022, adalah gosip panas yang beredar tentang masa depan sang pemain dengan klub luar negeri. Sebuah kejutan, karena tak banyak pemain berusia 20 tahun asal Indonesia yang bisa berkiprah di negeri asing, terutama di luar kawasan Asia Tenggara.
Arhan menunjukkan jati dirinya, sekaligus efek positif dari persaingan di sepak bola nasional dalam 'keluarga' BRI Liga 1. Tidak tanggung-tanggung, Arhan setuju mengembara ke Jepang, bergabung dengan klub asal ibukota, Tokyo Verdy.
Kepergian Arhan ke Tokyo Verdy membuat campur aduk nuansa hati para penggemar sepak bola Indonesia, fans PSIS Semarang sampai orang yang mendadak 'terArhan-arhan'. Ada yang sedih dan melow, namun sebagian besar memberi semangat agar sang bintang BRI Liga 1 2021/2022 tersebut, bisa memiliki karier yang cemerlang, seperti impiannya saat naik transportasi umum dari Blora ke Terang Bangsa.
Arhan akan pergi meniti karier anyar setelah sukses di BRI Liga 1 2021/2022 pada Maret 2022 nanti. Sudah pasti, ucapan sang ibunda akan menggema lagi, tak hanya pesan untuk Arhan, tapi mungkin juga untuk kita semua, "Tetaplah beretika, rendah diri dan jangan lupa, jaga sholat lima waktu,".
Tabik